TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin sering mengalami, membiarkan rasa lapar sampai akhirnya hilang sendiri. Mengabaikan rasa lapar biasanya terjadi saat kita sedang asyik melakukan sesuatu, misalnya menonton film, membaca buku, atau bermain game.
Anehnya, kita mampu mengabaikan rasa lapar sampai kegiatan mengasyikan tadi selesai dan rasa lapar yang lebih berat menyerang. Kita pun ingin tahu penyebab perginya rasa lapar itu saat kehadirannya sedang tak diharapkan.
Ketika seseorang sedang lapar, sederet sinyal pun dikirim ke otak dan memberi tahu bahwa tubuh butuh makan. Salah satu pemicu pengiriman sinyal itu adalah hormon grelin, yang hanya ada pada mamalia dan terbukti mampu meningkatkan nafsu makan pada manusia.
Grelin paling banyak diproduksi di perut dan dueodenum, bagian di usus kecil. Sekali diproduksi, grelin mampu menembus pembatas darah-otak dan menyasar bagian-bagian tertentu di otak serta merangsang rasa lapar. Kadar grelin menurun saat kita makan, naik sebelum makan dan konsentrasinya cukup tinggi untuk memicu rasa lapar.
Namun dalam sebuah penelitian di Journal Nutrition pada 2016 ditemukan fakta bahwa grelin bukan satu-satunya pemicu rasa lapar. Ketika seseorang berpuasa, kadar grelin naik tapi orang itu tidak merasa lapar seperti biasanya.
Jadi, kenapa orang bisa mengabaikan rasa lapar? Salah satu jawaban yang mungkin terkesan kuno adalah bahwa aktivitas mengasyikan bisa mampu mengalihkan orang dari rasa lapar.
“Bila pikiran teralihkan, orang sering melupakan rasa lapar. Lama-lama perasaan itu hilang karena kita masih sangat fokus pada hal lain,” jelas Leah Groppo pakar diet di California, Amerika Serikat, kepada Live Science.
Meski demikian, ada juga hal lain yang bisa mengalahkan sikap mengabaikan rasa lapar itu. Contohnya kita mencium aroma lezat makanan saat membaca novel yang seru. Rasa lapar muncul dan sulit diabaikan.
PIPIT
Berita lainnya:
2 Jenis Lapar Saat Buka Puasa
Siapa Bilang Olahraga Bikin Lapar? Itu Cuma Isu
Merasa Emosi Ketika Lapar? Atasi dengan Makanan Berikut