Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bercanda Sifatnya Situasional, Bedanya dengan Bullying?

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com
Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Orang sering kali menganggap candaan adalah tindak perundungan atau bullying. Sebaliknya, para pelaku sering kali menyebut tindakan perundungan yang mereka lakukan hanyalah bercandaan.

Yang paling terkini kasus bullying di Kampus Universitas Gunadarma, terhadap seorang mahasiswanya yang berkeperluan khusus. Publik menuding teman mahasiswa berkeperluan khusus yang beraksi itu merundungi dia. Sedangkan manajemen kampus menjelaskan ada juga motif canda pada kasus itu.

Ada lagi perundungan berkelompok hingga kontak fisik-kekerasan di antara siswa-siswi satu SMP di suatu mal, di Jakarta. Seorang siswi dipaksa menyembah-nyembah teman-temannya, bahkan hingga ditampar dan lain-lain.

Ahli psikologi, Tika Bisono, menjelaskan perbedaan antara candaan alias mengoda (teasing) dan bullying

"Teasing atau menggoda sifatnya situasional dan targetnya bisa siapa saja, jadi tertawaannya bisa kapan saja tapi situasional," kata dia, melalui sambungan telepon, Kamis.

Karena bersifat situasional, setelah candaan berlalu orang yang menjadi bahan candaan tidak menjadi terget. "Kalau pun diulang lagi, bukan orangnya tetapi ceritanya," ujar dia.

Sementara itu, perundungan --menurut dia-- menyasar target yang sama atau konsisten dan bersifat merugikan. "(Perundungan bersifat) destruktif dan merugikan dan dilakukan dengan terencana," kata dia.

Sedangkan panggilan yang seringkali menggambarkan fisik, misalnya panggilan "gendut" atau "botak" atau "si uban", belum tentu suatu perundungan.

"Panggilan itu tergantung motif. Bisa saja itu nama kesayangan sesorang kepada sahabatnya. Di situ dibutuhkan kearifan. Kalau niatnya melecehkan, ada unsur merendahkan, sudah bully secara verbal," ujar Tika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain tentunya berakibat buruk pada korban, ahli psikologi yang juga artis itu menjelaskan, perundungan juga dapat menimbulkan efek traumatik bagi mereka yang menyaksikan.

"Penyaksi biasanya juga tidak bisa terima, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Ini karena group thinkGroup think selalu negatif dan para penyaksi bisa masuk dalam kategori pem-bully jika tidak melapor," kata dia.

Untuk pelaku perundungan, menurut dia, hukuman yang dijatuhkan bervariasi disesuaikan beban atau tingkat perundungan yang terjadi.

"Hukuman akademik diberikan sekolah, polisi enggak boleh masuk, kecuali sampai ke tahap yang memang masuk ke klausul kepolisian," ujar dia.

"Di luar negeri pelaku  (bullying) biasanya dihukum dengan melakukan pelayanan sosial," tambah dia.

ANTARA

baca juga :
Hara Bhara, Resep Kabab Vegetarian dari India Utara
7 Kegiatan Pengusir Kantuk Setelah Makan Siang
Mantan Pacar Awkarin Disebut Kena Collapse by Design, Apa Itu?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

9 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Viral Anak SD di Bekasi Jadi Korban Bullying Usai Pelajar SMA Kalah Main Bola

Tujuh siswa SMA di Bekasi viral melakukan bullying terhadap anak SD usai kalah main bola. Anak SD itu diduga mengejek pelajar SMA.


Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

12 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Perlunya Libatkan Pelaku dan Korban untuk Atasi Perundungan

Psikiater mengatakan untuk mengatasi kasus bullying tak hanya lewat evaluasi terhadap pelaku tapi juga kondisi korban perundungan.


Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

13 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Psikiater Sebut Pelaku Perundungan Kebanyakan Mantan Korban

Pelaku perundungan biasanya merupakan mantan korban perilaku serupa. Pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.


Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

27 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Kondisi Terkini Fatir Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Belum Banyak Bicara

Fatir, 12 tahun, masih trauma pascaoperasi amputasi kaki kiri di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Diduga korban bullying sesama teman sekolah.


Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

31 hari lalu

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau keberadaan eks Gedung Islamic Center Kabupaten Bekasi di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara pada Senin, 30 Mei 2022. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Pemda Bekasi Janji Bantu Anak Diduga Korban Bullying Berujung Kaki Diamputasi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menjenguk Fatir Arya Adinata, 12 tahun, yang diduga korban bullying di sekolah berujung kaki harus diamputasi.


Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

33 hari lalu

Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

Berikut kata-kata Fatir, 12 tahun, kepada mamanya sebelum menjalani operasi amputasi kaki kirinya diduga buntut bullying yang dialaminya di sekolah.


Kasus Dugaan Perundungan Siswa SD di Bekasi hingga Kaki Diamputasi Naik Sidik, Segera Ada Tersangka?

34 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Kasus Dugaan Perundungan Siswa SD di Bekasi hingga Kaki Diamputasi Naik Sidik, Segera Ada Tersangka?

Polisi sudah memeriksa 8 saksi termasuk terduga pelaku dan teman-teman korban yang menyaksikan dugaan perundungan terhadap siswa SD itu.


Dinas PPAPP DKI Mediasi Kasus Bullying Anak di Grup WA Wali Santri

34 hari lalu

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Dinas PPAPP DKI Mediasi Kasus Bullying Anak di Grup WA Wali Santri

Dugaan bullying anak di sekolah berbalas perundungan di grup WA orang tua. Simak kasus yang sampai ke Dinas PPAPP DKI ini selengkapnya.


Polisi Periksa 7 Saksi dalam Kasus Bullying di Depok, Ada Pelaku Ada Provokator

34 hari lalu

Bullying siswi SMP di Sawangan, Kota Depok, pada Sabtu, 28 Oktober 2023, yang viral di media sosial.
Polisi Periksa 7 Saksi dalam Kasus Bullying di Depok, Ada Pelaku Ada Provokator

Polisi telah memeriksa 7 saksi dalam kasus bullying di Jalan Tholib Sawangan, Depok pada Sabtu, 28 Oktober 2023.


6 Drama Korea yang Mengangkat Isu Bullying di Kalangan Pelajar

35 hari lalu

Drama Korea Bitch X Rich.
6 Drama Korea yang Mengangkat Isu Bullying di Kalangan Pelajar

Bullying adalah salah satu isu yang sering diangkat dalam drama Korea. Simak daftarnya dalam artikel ini.