TEMPO.CO, Jakarta - Bila melihat dua video tindak bullying yang viral belakangan ini, semua rata-rata memperhatikan penonton kejadian yang justru tertawa atau bahkan bersorak. Hal ini membuat miris tapi sangat normal terjadi. Hampir setiap orang yang berada pada posisi sama secara spontan akan menunjukkan reaksi serupa.
Psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi Tiga Generasi Jakarta mengatakan bahwa biasanya penonton ikut tertawa melihat tindak bullying karena terbawa suasana dan karena merasa tidak bertanggung jawab.
"Mereka bisa saja ikut menikmati aksi bullying yang ada. Tapi karena bukan pelaku, jadi terhindar dari tanggung jawab atas apa yang terjadi," ujar Anna.
"Terlebih lagi jika mayoritas orang yang ada di situ menertawakan. Tidak menolong orang yang di-bully jadi seperti mengikuti mayoritas suara yang ada dan itu lebih mudah," lanjutnya.
Selain itu, ada juga perilaku yang disebut sebagai by stander apathy. Orang yang melihat kejadian buruk terhadap orang lain di tempat umum namun menolak untuk terlibat lebih jauh, dalam hal ini menolak untuk membantu korban. Fenomena ini umum dan bukan gangguan.
"Orang cenderung tidak ingin terlihat sehingga apatis atau tidak membantu karena tidak ingin menanggung konsekuensi lanjutannya, seperti jadi ikut dibuli juga, dikatakan sok pahlawan, jadi marah, dan lain-lain sehingga mereka memilih untuk diam dan tidak bertindak atau mengikuti suara mayoritas," kata Anna.