2. Masalah waktu
Kebanyakan pekerja lepas memiliki waktu yang fleksibel. Mereka mengandalkan tenggat waktu yang diberikan kepada mereka dalam menghasilkan suatu output. Terkadang klien hanya membutuhkan tugas yang diselesaikan pada akhir minggu atau bulan. Dan jika para klien sudah menetapkan tanggal tertentu, sebagai pekerja lepas, Anda biasanya memiliki cukup waktu untuk dapat menikmati kebebasan dan mengatur jadwal kerja Anda sendiri untuk proyek tersebut.
Sebagai pendiri startup, Anda bertanggung jawab untuk menetapkan tenggat waktu untuk banyak pihak dan banyak hal sekaligus. Banyak yang harus dipikirkan. Anda bisa kehilangan kemewahan untuk menetapkan waktu bekerja Anda sendiri karena begitu Anda memiliki tim, orang mengandalkan Anda untuk membuat bisnis ini sukses—dan yang terpenting adalah supaya Anda dapat membayar mereka tepat waktu. Bahkan kadang, Anda tidak punya waktu libur.(baca :Body Brushing, Solusi Atasi Selulit? Apa Efeknya?)
3. Anda membangun jaringan dengan cara yang berbeda
Baik freelancer dan pendiri startup harus tetap memiliki jaringan. Dalam kedua kasus tersebut, Anda harus membangun merek dan menunjukkan pada orang lain bahwa Anda berharga. Perbedaannya adalah bahwa para pekerja lepas berjejaring dengan klien, sedangkan pendiri startup harus bekerjasama dengan pemimpin pemikiran industri, investor, dan calon pembeli mereka pada saat bersamaan.
Anda mungkin masih berbaur dengan orang yang sama di acara industri atau di media sosial, tapi fokus Anda sebagai pendiri startup bukan lagi hanya bertemu dengan orang-orang yang mempekerjakan atau menggunkan jasa Anda, melainkan juga harus bertemu dengan orang-orang yang dapat mengembangkan bisnis Anda.(baca :Cokelat Hitam Bisa Bikin Langsing, Begini Caranya)
Ketika berjejaring sebagai pendiri startup, Anda harus tahu kebutuhan setiap orang. Investor ingin menghasilkan uang. Pelanggan menginginkan kehidupan mereka lebih baik. Anda harus berinteraksi dan terlibat dengan individu-individu ini dengan gaya dan cara yang berbeda.