TEMPO.CO, Jakarta - Gara-gara hipokalsemia, tubuh bisa mengalami beberapa gejala yang tak diinginkan. Perempuan lebih berisiko mengalaminya dibanding pria.
Hipokalsemia adalah penyakit kekurangan kalsium, gejala yang muncul seperti kebingungan, penurunan kesadaran, depresi, dan halusinasi. Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan yang menyebabkan sulit bernafas dan kejang otot keseluruhan. (baca :Kontroversi Tempat Tidur Bayi dan SIDS, Apa Itu?)
Agar terhindar hipokalsemia, sebaiknya kebutuhan harian kalsium harus tercukupi. Untuk anak-anak dan remaja, laki-laki dan perempuan, menurut National Institute of Health di Amerika Serikat, jumlahnya sama, yakni:
*Usia 9-18 tahun: 1.300 miligram
*4-8 tahun: 1.000 mg
*1-3 tahun: 700 mg
*7-12 bulan: 260 mg
*0-6 bulan: 200 mg
Untuk orang dewasa, kebutuhan kalsium yang dianjurkan adalah:
*Perempuan di atas 71 tahun: 1.200 mg
*Perempuan 51-70 tahun: 1.200 mg
*Perempuan 31-50 tahun: 1.000 mg
*Perempuan 19-30 tahun: 1.000 mg
*Laki-laki di atas 71 tahun: 1.200 mg
*Laki-laki 51-70 tahun: 1.000 mg
*Laki-laki 31-50 tahun: 1.000 mg
*Laki-laki, 19-30 tahun: 1.000 mg
Dalam daftar tersebut, terlihat jumlah kebutuhan pada perempuan lebih besar. Ini karena perempuan lebih berisiko mengalami kekurangan kalsium, terutama mulai usia paruh baya. Kebutuhan kalsium perempuan harus lebih ditingkatkan lagi menjelang menopause. (baca : Ingin Berat Badan Ideal, Dokter: Jangan Pantang Nasi)
Pada usia menopause, perempuan juga harus menambah asupan kalsiumnya agar tidak mengalami osteoporosis dan hipokalsemia.
PIPIT