Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Berat Badan Ideal, Dokter: Jangan Pantang Nasi

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang ingin langsing atau menurunkan berat badan dengan cara menghindari makanan-makanan tertentu. Sayangnya, nasi justru dihindari banyak orang karena dianggap berpotensi membuat gemuk dan menggagalkan diet. Mereka lebih memilih hanya makan buah tanpa karbohidrat.

Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, pemikiran seperti itu jelas keliru. Buah memang sehat tapi konsumsinya tetap harus dibatasi dan tak boleh berlebihan. “Konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein harus seimbang. Kalau hanya makan buah justru bakal membuat lapar luar biasa dan akibatnya bisa membuat makan lebih banyak,” ujar Reisa di Jakarta, 12 Juli 2017.

Reisa menjelaskan pentingnya sayuran karena mengandung serat dan karbohidrat. Kalau mau kenyang, maka makanlah sayur yang lebih banyak, bukan hanya buah-buahan.

Biar bagaimanapun, karbohidrat dari sayuran berbeda dengan nasi. “Tubuh kita jangan hanya berpatokan pada timbangan tapi perhatikan juga makanannya,” tutur dokter yang pernah menjadi kontestan Miss Indonesia itu.

Ia menganjurkan agar sayur yang menjadi teman makan nasi tidak dimasak terlalu lama karena nilai gizinya akan berbeda. Ia juga tidak melarang konsumsi makanan atau sayur bersantan asalkan jumlahnya tidak berlebihan dan jangan dipanaskan berulang-ulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Garam boleh dikonsumsi tapi jangan berlebihan. Bila dalam sehari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung garam, imbangi dengan minum air putih yang banyak,” kata Reisa.

Mengasup garam terlalu banyak memang bisa menimbulkan risiko kesehatan, misalnya tekanan darah tinggi, yang bisa berdampak pada kesehatan kardiovaskular.

PIPIT

Berita lainnya:

Mencium Aroma Makanan Ternyata Bisa Bikin Gemuk

Menakar Efektivitas Turunkan Berat Badan dengan Hipnosis
Latihan Otot Perut, Lengan, dan Paha untuk Membakar Lemak

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

1 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

16 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

23 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

29 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

34 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

47 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

50 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

54 hari lalu

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?


Kelly Clarkson Turunkan Berat Badan karena Idap Prediabetes, Jalani Diet Protein

57 hari lalu

Kelly Clarkson. Foto: Instagram/@kellyclarksonshow
Kelly Clarkson Turunkan Berat Badan karena Idap Prediabetes, Jalani Diet Protein

Kelly Clarkson mengaku tidak terkejut didiagnosis pradiabetes. Dia kemudian memutuskan untuk menurunkan berat badan.


Manfaat Mendinginkan Nasi dalam Kulkas, Cegah Potensi Diabetes Hingga Jadi Menu Diet

28 Januari 2024

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Manfaat Mendinginkan Nasi dalam Kulkas, Cegah Potensi Diabetes Hingga Jadi Menu Diet

Mendinginkan nasi dalam kulkas lalu mengolahnya sebelum dimakan bisa mengurangi kadar glikemik dalam nasi hingga mengurangi potensi diabetes.