Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Hamil Lagi, Perhitungkan Waktu yang Tepat

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita hamil berbincang dengan temannya. shutterstock.com
Ilustrasi wanita hamil berbincang dengan temannya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pasangan menunda kehamilan setelah anak pertama lahir. Namun ada juga yang langsung merencanakan atau ‘kebobolan’ karena ibu kembali mengandung anak kedua, padahal anak pertama masih kecil.

Cepat tidaknya kehamilan setelah melahirkan tergantung apakah ibu menyusui dengan air susu ibu atau tidak. Pemberian ASI akan mempengaruhi hormon yang memproduksi susu sehingga dapat menekan masa ovulasi seorang wanita agar tidak segera hamil lagi.

Teorinya, pemberian ASI, dapat menunda kembalinya siklus wanita atau haid, terutama pada 6 bulan pertama setelah melahirkan. Namun berapa lama menyusui bisa menunda kembalinya kesuburan tergantung pada frekuensi menyusui, stresor lingkungan, dan berapa lama bayi tidur.

Jika tidak menyusui, wanita akan mengalami ovulasi pada minggu keenam pascapersalinan. Jurnal Obstetrics and Gynecology menunjukkan, rata-rata wanita yang tidak menyusui mengalami ovulasi kembali pada hari ke-74 postpartum. Namun jarak antara ovulasi dan berfungsi ovulasi sangat bervariasi.

Mengutip laman Healthline, efektivitas pengaturan kehamilan setelah melahirkan hanya efektif dalam kondisi sebagai berikut:

1. Ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayi. Artinya, tak ada susu formula atau makanan bayi lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Menyusui sesuai permintaan bayi, terutama di malam hari. Durasi minimal 6 kali menyusui dalam sehari.

3. Agar terhindari dari kehamilan yang belum diinginkan, gunakan alat kontrasepsi sejak 9 minggu setelah melahirkan.

4. Jarak paling cepat, ibu harus menunggu setidaknya 12 bulan di antara kehamilan. Idealnya jarak yang lebih panjang minimal 2,5 tahun di antara kehamilan. Hal ini dapat mencegah kelahiran prematur dan persalinan dengan berat lahir rendah. Jarak kehamilan di bawah 18 bulan, dan terlalu lama lebih dari 60 bulan dapat berdampak negatif bagi ibu dan bayi.

DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Sebab Ibu Hamil Sering Kelelahan dan Cara Mengatasinya
Ibu Hamil Doyan Makan Nasi dan Kerupuk, Apa Akibatnya buat Janin
Menjelang HPL, Cek Daftar Perlengkapan Bersalin yang Wajib Dibawa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

10 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

11 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

12 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

30 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

36 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

37 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.