Keo Chi
Kalau Banh Tran Tron bercita rasa gurih dan pedas, jajanan yang satu ini "terlalu manis" untuk dilewatkan, yaitu Keo Chi.
Sekilas camilan ini seperti harum manis atau sebagian menyebutnya "rambut nenek" yang diapit oleh dua lembar kue beras tipis nan gurih.
Ternyata helaian halus itu bukan berbahan dasar gula, seperti yang ada di harum manis, namun kelapa muda yang diserut memanjang. (baca :5 Cara Mengukur Berat Badan Tanpa Timbangan )
Banyak yang menyebut Keo Chi sebagai "permen melar" atau stretchy candy karena salah satu komposisinya, yaitu cairan lengket berbahan dasar gula, seperti gulali, yang akan memanjang bila ditarik.
Cara menyajikannya, yaitu siapkan satu lembar kulit berbahan dasar beras, bedanya sangat lentur tidak renyah seperti yang ada pada harum manis.
Kemudian, taruh sejumlah daging kelapa serut, susu kental manis, potongan kacang, dan adonan gula tadi kemudian dilipat menyerupai martabak.
Xoi
Kalau Indonesia punya ketan susu, Vietnam punya Xoi. Tidak jauh berbeda memang, karena dibuat dari bahan dasar yang sama, yaitu nasi ketan.
Xoi (dibaca soy) merupakan camilan yang banyak ditemui di pusat keramaian kota Ho Chi Minh, salah satunya pusat perbelanjaan oleh-oleh Khas Vietnam, Ben Thanh Market atau Pasar Ben Thanh. (baca :Sayuran Digoreng atau Dikukus Waktunya Beda, Ini Detailnya)
Layaknya penganan berbahan dasar nasi ketan pada umumnya, Xoi terbuat dari nasi ketan yang dimasak kemudian ditaburi kelapa parut dan santan kental nan manis.
Bedanya, Xoi tidak berwarna putih polos, melainkan warna-warni, ada hijau, kuning, oranye bahkan ungu.
Selain itu, ketan ini tidak menggunakan susu kental manis, hanya santan kental yang sudah dimasak dengan gula, seolah terlihat seperti susu kental manis.
Xoi banyak ditemukan di sepanjang jalan Pasar Ben Thanh yang banyak menjajakan oleh-oleh serta berbagai produk Khas Vietnam.
Pasar Ben Thanh juga terkenal sebagai tempat yang wajib dikunjungi ketika berkunjung di Kota Ho Chi Minh.
Namun, ada yang harus diperhatikan, pengunjung harus pintar menawar karena penjual memasang harga yang sangat tinggi pada awalnya. Selain itu, hati-hati dalam membawa barang berharga, jangan terlalu sering menunjukkan di depan umum karena sangat mencolok dan mengundang perhatian. Jika ingin berfoto atau merekam, seperlunya saja, kemudian masukan kembali ke dalam tas yang diposisikan di depan, bukan di belakang demi keamanan.
Phuc Long
Es Kopi Vietnam. Mendengar nama itu tentu tidak asing bagi warga Indonesia pada umumnya karena hal itu sempat menggegerkan publik lantaran digunakan sebagai media dalam kasus pembunuhan beberapa waktu lalu.
Mendengar namanya juga sempat membuat merinding karena selalu dikaitkan dengan bahan kimia mematikan, yaitu sianida. (baca :Alasan yang Kian Menguatkan untuk Pilih Sayuran Organik)
Namun, tidak perlu takut karena es kopi Vietnam yang ditemukan di tiap sudut kota Ho Chi Minh dijamin aman, salah satunya yang dijajakan di kedai kopi khas Vietnam, Phuc Long.
Tidak hanya kopi, kreasi teh banyak macamnya, mulai dari es kopi Vietnam itu sendiri sampai green tea latte atau oolong milk tea.
"Rasanya enak, teman-teman saya juga suka pergi ke Phuc Long, Peach Tea juga enak rasanya," kata salah seorang warga setempat, Nguyen Thi Thao Nhi, yang membeli oolong Milk Tea.
Dia mengaku sering mengunjungi kedai kopi itu bukan hanya karena rasanya, tetapi juga harganya yang terjangkau.
Jika dibandingkan dengan kedai kopi yang sudah terkenal, mulai dari 25.000-49.000 dong Vietnam atau sekitar Rp15.000-Rp30.000.
Buat para pecinta kopi juga bisa membeli biji kopi atau bagi yang tidak mau repot harus menggilingnya sendiri di rumah, bisa dilakukan di kedai kopi Phuc Long yang dibantu oleh para pelayan.
ANTARA