TEMPO.CO, Jakarta - Memiki kain tenun membutuhkan penanganan tersendiri. Semakin bagus perawatannya akan awet pula kain tenun. Kain tenun selain karena polanya yang unik juga punya nilai sejarah. Bahkan beberapa produk kain tenun bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Umumnya harga kain tenun terbilang mahal. Agar kain tenun dapat bertahan hingga anak cucu, seorang pendiri kain tenun merek Noesa, Cendy Mirnaz membagikan tip merawatnya.
Sejumlah wanita menenun kain tradsional khas Toraja di Desa Barana, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fahmi Ali
Pertama, pilih kain tenun dengan kualitas yang baik. "Untuk tenun pewarna alam memiliki kualitas baik kalau warnanya tidak pudar, merata dan tidak ada tenunannya yang rusak," ujarnya.
Benang yang sudah direndam dengan pewarna alami sebagai bahan dasar kain tenun. Bahan pewarna yang digunakan berasal dari kayu maklura, kayu mahoni, dan kulit pohon bakau. TEMPO/Pius Erlangga
Untuk perawatan kain tenun, Cendy menyarankan untuk mencucinya dengan tangan. "Boleh pakai sedikit detergen atau sampo dan jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari," ujar dia.
Berita lainnya:
Banyak Orang Keliru Menerka Usia Lure Hsu
Ajarkan Seni pada Anak untuk Cegah Radikalisme
Chrissy Teigen Gusar Kebanjiran Foto Bayi Mirip John Legend