TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks atau kanker leher rahim disebabkan infeksi Human Papiloma Virus atau virus HPV. Kanker serviks terjadi saat sel pada serviks tumbuh tak terkendali.
Meski tergolong jenis kanker yang ganas, pengidap kanker serviks bisa sembuh jika sel kanker itu ditemukan pada tahap awal yang biasanya terdeteksi melalui tes Pap. Baca: Kanker dan Memahami Istilah Survival Rate Penderitanya
Prediksi harapan hidup pengidap kanker serviks pun berbeda-beda. Banyak faktor yang menentukan, diantaranya stadium, usia, kesehatan secara keseluruhan, dan pengobatan yang dilakukan.
Berikut ini tingkat kelangsungan hidup atau survival rate pengidap kanker serviks berdasarkan informasi yang diterbitkan pada 2010 dalam edisi ke-7 American Joint Committee on Cancer atau AJCC. Seperti dikutip dari American Cancer Society, survival rate didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh National Cancer Data Base orang-orang yang didiagnosis mengidap kanker antara tahun 2000 dan 2002.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk orang dengan kanker serviks stadium 0 adalah sekitar 93 persen
- Untuk kanker serviks stadium IA, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 93 persen. Untuk kanker stadium IB, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 80 persen.
- Untuk kanker serviks stadium IIA, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah sekitar 63 persen. Untuk kanker stadium IIB, tingkat ketahanan hidup 5 tahun sekitar 58 persen.
- Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk kanker serviks stadium IIIA sekitar 35 persen. Untuk kanker stadium IIIB, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah sekitar 32 persen.
- Kanker serviks stadium IVA memiliki tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 16 persen, dan kanker stadium IVB memiliki tingkat ketahanan hidup 5 tahun sekitar 15 persen. Baca juga: Dokter Spesialis Kanker di Singapura Dihukum karena PHP
Gambaran kelangsungan hidup tersebut hanya perkiraan, bukan penentu atau pakem bagi pengidap kanker serviks. Selalu ada pilihan pengobatan, bahkan untuk kanker serviks stadium akhir. Apa yang akan terjadi pada individu sejatinya sukar diprediksi, termasuk lewat informasi seputar survival rate seorang penderita kanker.