Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tipe Orang Tua yang Bikin Anak Rentan Jadi Korban Bully

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi ibu memeluk anak yang menangis. shutterstock.com
Ilustrasi ibu memeluk anak yang menangis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua kerap khawatir anaknya menjadi korban bully atau perisakan. Padahal sesungguhnya, tidak semua anak rentan menjadi korban perisakan. Lebih banyak anak yang dapat bergaul dengan baik di sekolah maupun lingkaran teman bermain di rumah.

Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria sekaligus penggagas Sekolah Keluarga Empat Pilar atau SEKAR, Anggia Chrisanti mengatakan ada karakter khas anak yang rentan menjadi korban perundungan. Antara lain anak-anak yang cenderung memiliki sifat atau karakteristik pemalu, penakut, memiliki ukuran fisik yang lebih kecil atau terlalu besar dibanding teman seusianya, berusia lebih muda, atau tidak memiliki banyak teman.

Namun demikian, Anggia melanjutkan, ada pula tipikal orang tua yang cenderung menjadikan anaknya korban perundungan. "Karakteristik orang tua termasuk pola asuhnya menjadi faktor utama anak rentan menjadi korban bully," katanya. Seperti apa tipe orang tua yang justru memicu anaknya jadi korban bully?

1. Orang tua sibuk
Orang tua yang sibuk, baik dengan pekerjaan maupun kehidupan rumah tangga. Misalnya, banyak aktivitas di luar rumah maupun di rumah, atau repot mengurus banyak anak, sehingga kurang peka saat anak pertama kali menjadi korban bully. Jika orang tua memperhatikan kondisi anak dan menanganinya dengan benar, maka perundungan tidak akan berkepanjangan.

2. Ilmu cuek dan ikhlas yang salah
Orang tua yang cenderung menenangkan tanpa solusi, tidak bertanya kenapa, siapa, karena apa, dan tidak memberitahukan cara menghadapinya, melainkan membiasakan mengatakan "sudah cuek saja", "diamkan saja", "masuk kuping kiri keluar kuping kanan", atau "abaikan saja, nanti juga berhenti sendiri". Ini salah karena tidak mencari apa masalahnya dan tidak membantu mencarikan solusi untuk anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Orang tua yang terlalu ikut campur
Bullying itu "wajar". Dalam arti saling meledek, apalagi anak-anak dan biasanya tidak akan berkelanjutan menjadi bullying yang fatal jika orang tua tidak tergesa-gesa ikut campur. Jika sejak awal anak diberitahukan cara menghadapi bullying yang masih ringan, misalnya cara menyikapi dengan ikut seru-seruan dalam ledek-ledekan itu sendiri dan tidak dibawa perasaan, maka tidak akan sampai fatal.

Yang salah adalah saat anak di-bully, padahal masih sebatas candaan, orang tua lalu ikut campur. Jika ternyata diketahui bahwa perundungan yang dilakukan bukan candaan, maka kembali ke poin 2, tanya siapa yang melakukannya, kenapa, dan ajarkan anak untuk membela dirinya.  

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Manfaat Anak Belajar Menulis Huruf Sambung
5 Persiapan Mengajak Anak Bermain di Tempat Ramai
Usia 2 Tahun, Waktu Tepat Kenalkan Anak Banyak Makanan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.