TEMPO.CO, Jakarta - Jangan berburuk sangka dengan makanan serba hitam. Di balik penampilannya yang tidak memikat, makanan hitam menawarkan cita rasa yang lezat dan banyak manfaat bagi kesehatan. Dua jenis makanan dengan penampilan berbeda adalah nasi goreng hitam dari warung Bang Thole Kitchen dan pempek Shinta.
Pemilik warung Bang Thole Kitchen di Jalan Panglima Polim V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Mujiyanto, mengatakan warna hitam yang menyelubungi nasi goreng buatannya bersumber dari cumi beku yang direbus dengan rempah-rempah, kemudian dihaluskan dengan blender. Pencampuran dengan rempah-rempah diperlukan untuk membuat warna hitam cumi menjadi lebih cerah, sekaligus menghilangkan bau amis. “Cumi beku warna hitamnya butek. Jelek, seperti pasir,” ujar dia.
Baca Juga:
Nasi Goreng Hitam Bang Thole Kitchen di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Lelaki 40 tahun ini mengatakan nasi goreng hitam adalah menu pertama yang ditawarkannya pada awal berdagang tahun 2011. Di samping itu, dia tetap menyediakan menu lainnya, yakni nasi goreng biasa, merah, atau hijau. Ia menuturkan, sebelum membuka usaha terlebih dulu berkonsultasi dengan pemilik restoran tempatnya bekerja selama 15 tahun, William Wongso.
Dari pakar kuliner itu pula itu ia mendapat ide menambahkan ikan teri ke dalam nasi goreng. Bedanya, ikan teri di warung Thole tidak dicampurkan langsung ke dalam nasi seperti di restoran William Wongso, melainkan ditaburkan di atasnya. “Karena ada saja yang tidak suka ikan teri, jadi kami taburkan di atas atau kami tanyakan dulu,” ucapnya.
Muji memastikan tidak menggunakan pewarna hitam, merah, atau hijau. Cara mengujinya mudah. Menurut dia, nasi yang diberi bahan pewarna tidak pudar ketika dingin. Sedangkan warna nasi goreng buatannya akan luntur saat tak lagi panas. “Makanya kami masak di sini dan kasih lihat bumbunya biar orang-orang tahu,” tutur Yanti, 35 tahun, istri Mujiyanto .
Di gerobak nasi goreng Thole itu tersedia stoples bumbu nasi goreng biasa, bumbu cumi, bumbu sawi hijau, dan bumbu nasi goreng merah dari buah bit. Harga seporsi nasi goreng hitam Rp 17 ribu.
Dia mengaku pernah diuji oleh beberapa orang chef yang datang bersama seorang dokter. Dalam program siaran untuk televisi tersebut, Muji belajar mengenai manfaat kesehatan makanan hitam. “Kata dokter, cumi bagus untuk membunuh sel-sel kanker dan buah bit bagus untuk penambah darah,” ujar Yanti.
Alasan kesehatan pula yang mendorong Jovita Halim, pemilik kedai pempek Shinta, berjualan pempek hitam. Ia mengatakan warna hitam pada pempek tersebut berasal dari arang atau black charcoal yang berfungsi sebagai media detoksifikasi. Di dalam tubuh, arang menyerap racun dan mengikat zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti sianida, merkuri, dan formalin. “Saya pesan black charcoal dari teman yang berjualan jus,” kata Jovi ketika ditemui Tempo di Hero, Bintaro.
Pempek Shinta buatan Jovita Halim. TEMPO | NUNUY NURHAYATI
Jovi menyebutkan, ide untuk membuat pempek hitam datang dari tantenya yang berjualan di Palembang. Namun, Jovi perlu melakukan uji coba beberapa kali untuk mendapatkan warna hitam yang pas dengan memanfaatkan arang. “Kami tidak pakai zat pewarna,” katanya.
Pempek itu dibuat dengan bahan ikan belida. “Lebih enak dan tidak bau amis dibandingkan ikan tenggiri,” kata alumnus Universitas Multimedia Nusantara ini. Harga pempek hitam sedikit lebih mahal ketimbang pempek biasa, yakni Rp 9.000 sampai Rp 40 ribu per buah.
Pempek Shinta. TEMPO| MARTHA WARTA
Selain nasi goreng dan pempek, ada beberapa penganan lain yang diberi sentuhan warna hitam cumi atau arang. Ada mi, bihun, hot dog, burger, dan martabak. Mi dan bihun hitam bisa dipadukan dengan bakso. Berdasarkan penelusuran Tempo, mi hitam disajikan di restoran milik William Wongso, Vineth Café, Pejaten.
MARTHA WARTHA SILABAN
Berita lainnya:
Puasa Ramadan di Durban, Mencari Halal dan Selera Asal
Nasi Goreng Kaya Rempah, Kebuli sampai Level Terpedas
Syahrini Bikin Princess Cake dan Seleb yang Bisnis Kue Oleh-oleh