Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manusia Serigala, Mitos atau Fakta?

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi manusia serigala / Logan. newsapi.com.au
Ilustrasi manusia serigala / Logan. newsapi.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Selama ini, manusia serigala hanya bisa kita lihat di film-film, terutama yang berjenis horor. Seperti digambarkan di film, mahluk yang disebut werewolf itu adalah manusia yang berubah wujud menjadi serigala ketika bulan purnama dan lolongannya menebar ketakutan pada warga desa.

Buat penggemar petualangan, selama ratusan tahun mereka berusaha mencari tahu apakah manusia serigala itu hanya mahluk dongeng atau memang ada di dunia nyata. Mereka terus mencari tahu keberadaan mahluk berbulu lebat, bertaring panjang, dan mencari mangsa warga desa di malam hari. (baca :Anak di Bawah Usia 13 Tahun Akan Dilarang Gunakan Ponsel)

Sebenarnya, dalam kehidupan nyata pun ada manusia berbulu lebat atau penderita congenital hypertrichosis lanuginosa (CHL), dan populer dengan sebutan sindrom manusia serigala. Hanya saja, kondisi seperti ini jarang terjadi sehingga kita pun jarang melihat "manusia serigala".

Namun faktanya, para ilmuwan sudah mendokumentasikan 100 kasus hypertrichosis di seluruh dunia dan masih kesulitan mempelajari dan memahaminya.

Seperti dilansir askdrmannycom, kasus pertama yang tercatat adalah Petrus Gonzalez dari Kepulauan Canary pada 1556. Ia lahir dengan tubuh ditumbuhi banyak bulu yang tak lazim sehingga membuat ngeri warga di sekitarnya, meski ia tidak bertaring dan melolong. (baca : 7 Keuntungan Menikah dengan Pria yang Lebih Muda)

Setelah menikah, Gonzalez memiliki dua anak, dan keduanya juga memiliki masalah kulit yang tak normal. Keluarga ini hidup dengan berkelana keliling Eropa sebagai tontonan, sama seperti ketika Gonzalez masih lajang, terutama di sirkus. Orang berbondong-bondong datang untuk melihat seperti apa manusia serigala itu.

Di era modern, sindrom manusia serigala juga masih menarik perhatian. Seorang ibu di Nepal dan tiga anaknya baru-baru ini menjalani perawatan karena kondisi yang sama. Bila biasanya penderita CHL sudah memiliki banyak bulu sejak lahir, keluarga ini tak menunjukkan tanda-tanda itu sampai di usia tertentu. Devi, sang ibu, ingin ia dan anak-anaknya mendapat perawatan agar bisa kembali hidup normal karena selama ini sering menjadi bahan olok-olok orang lain.

Selanjutnya: Mengapa bulu bisa tumbuh di sekujur tubuh manusia?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

4 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

23 hari lalu

Induk kuda nil membawa anaknya menuju kolam, untuk diperkenalkan kepada sejumlah anggota kelompok kuda nil. Namun naas bayi kuda nil diserang oleh sejumlah kuda nil dewasa, binatang ini dikenal sebagai salah satu hewan paling agresif. Zimbabwe, 10 Agustus 2015. Dailymail
Mengenal Kuda Nil Kerdil, Satwa Langka yang Hanya Tersisa Dua Ribu Ekor di Alam

Kelahiran bayi kuda nil kerdil di Yunani mendatangkan harapan bagi spesies langka tersebut.


Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

11 Januari 2024

Gangguan Makan dari Media Sosial
Mengenal Anoreksia, Begini Gejala dan Penyebabnya

Anda mungkin sudah familiar dengan istilah penyakit Anoreksia, gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang serius. Ini gejala dan penyebabnya.


Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

25 November 2023

Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock
Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.


Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

3 November 2023

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Selain Genetika, Kesejahteraan Emosional Mempengaruhi Pertumbuhan Tubuh Anak

Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan tubuh anak.


Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

22 September 2023

Gangguan asam lambung yang menyerang kerongkongan.
Mengenal Gejala dan Penyebab Akalasia, Penyakit Sulit Menelan

Akalasia adalah kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman untuk masuk ke lambung.


5 Penyebab Penumpukan Lemak

4 September 2023

Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
5 Penyebab Penumpukan Lemak

Setidaknya ada beberapa penyebab utama lemak menumpuk. Di antaranya pola makan tidak sehat, kurang tindur, hingga genetika.


Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

25 Mei 2023

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.


Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

15 Mei 2023

Ilustrasi DNA (Pixabay.com)
Bayi-bayi Lahir dengan DNA 3 Orang Tua, Bagaimana Bisa Terjadi?

Diperkenalkan pertama di Inggris, teknik tiga-bagian DNA ini diterapkan pertama oleh tim dokter Amerika di Meksiko.


Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

13 Mei 2023

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Mengapa Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Lupus, Apa Pemicunya?

Salah satu penyebab penyakit lupus adalah penggunaan sejumlah obat yang tidak sesuai. Lalu siapa saja yang berisiko terjangkit penyakit tersebut?