TEMPO.CO, Durban, Afrika Selatan - Puasa Ramadan di negeri orang memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyesuaikan waktu salat, imsak, buka puasa, adaptasi cuaca, sampai berburu makanan halal. Menjalankan ibadah puasa di Durban, Afrika Selatan pada pekan kedua Juni lalu memiliki durasi yang lebih pendek dari Indonesia.
Waktu imsak di Durban mulai sekitar pukul 05.00 dan berbuka puasa pada sekitar jam 17.00. Musim dingin yang berlangsung saat itu membuat energi tak terkuras untuk menangkal panas. Temperatur menunjuk pada angka 15-20 derajat celcius di siang hari dan 10 derajat celcius di malam dan pagi hari. Dinginnya sama seperti di daerah pegunungan Tanah Air. Terkait cuaca yang adem ini, Anda disarankan memakai pelembap pada wajah dan bibir karena kondisinya cenderung kering.
Baca Juga:
Ihwal makanan halal, restoran yang paling aman dikunjungi adalah yang menyediakan hidangan India dan Melayu. Restoran semacam ini cukup banyak di Durban karena sebagian besar pendatang di kota ini berasal dari India. Kalaupun bosan dengan menu India yang kaya rempah, Anda bisa beralih ke makanan cepat saji yang juga memajang label halal di restorannya.
Kalau di Indonesia label halal hanya dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI, di Afrika Selatan ada beberapa lembaga sertifikasi halal, yakni South Africa National Halaal Authority atau SANHA, Islamic Council of South Africa atau ICSA, National Independent Halaal Trust atau NIHT, Muslim Judicial Council Halaal Trust atau MJC Halaal Trust, dan Halaal Foundation of South Africa atau HFSA.
Makanan pokok masyarakat Durban adalah roti dan daging. Salah satu hidangan khas mereka adalah bunny chow, yakni roti isi kari daging sapi atau daging ayam. Tentu saja inspirasi makanan itu berasal dari India yang menjadi populasi terbesar di Durban. Selain bunny chow, berikut ini referensi makanan halal di Durban, Afrika Selatan.
1. Restoran Malaika’s Cuisine
Rumah makan ini terletak di Somtseu Road, Mangrove Beach Center, dekat pesisir pantai utara Durban. Restoran spesialis hidangan Asia Selatan ini menyediakan menu perorangan dan paket komplit untuk makan bersama 4 sampai 8 orang.
Iga domba bakar, samboosa, dan salad di Restoran Malaika's Cuisine. TEMPO | Rini K
Beberapa jenis makanan yang tersedia antara lain roti samboosa, iga domba bakar, mutton burger, aneka olahan telur, nasi biryani, ayam panggang, dan salad. Harga aneka makanan itu mulai 10 sampai 60 Rand per porsi atau sekitar Rp 10.500 sampai Rp 65 ribu.
Nasi biryani berlimpah daging kambing ukuran jumbo. TEMPO | Rini K
Iga domba bakar di restoran ini rasanya pas. Pedas, asin, dan gurihnya meresap ke dalam serat daging yang lembut. Sementara nasi biryani tersaji dengan tujuh potong daging kambing ukuran sedang. Porsi yang cukup besar untuk dimakan sendirian. Cita rasa nasi biryani lebih pedas dan mesti hati-hati saat melahapnya karena ada beberapa bumbu yang masih utuh, semisal lada hitam, kunyit, dan cabai.
2. Chicken Licken
Restoran ini hampir sama seperti gerai ayam goreng cepat saji di Indonesia. Olahan ayam disajikan dalam bentuk ayam goreng tepung, ayam goreng tepung tanpa tulang, dan burger ayam. Harga paket berisi ayam, kentang, dan minuman bersoda dibanderol 29,9 Rand, setara dengan harga satu burger yang paling mahal, yakni Big John. Kalau dikurskan sekitar Rp 32 ribu.
Salah satu gerai Chicken Licken di Durban, Afrika Selatan. TEMPO | Rini K
Pedas lada mendominasi rasa ayam goreng Chicken Licken. Adapun burgernya berlimpah mayones sehingga mengalahkan rasa ayam dan patty-nya. Isi burgernya pun standar, salada, timun acar, dan tomat. Salah satu yang patut disayangkan adalah tak tersedia saus sambal. Yang ada adalah bubuk merica, garam, bubuk cabai, dan saus tomat.
3. Burger Nanas
KFC Hawaiian burger. TEMPO | Rini K
Salah satu yang menarik perhatian ketika masuk ke gerai Kentucky Fried Chicken atau KFC di Durban adalah menu burger isi nanas. Namanya hawaiian burger seharga 44,90 Rand atau Rp 47 ribu. Sepotong nanas terselip di antara keju dan salada. Ketika digigit, terselip rasa manis dan agak berair di mulut yang berasal dari nanas. Jika tak terbiasa, mungkin lebih baik memakan nanas secara terpisah.
4. Dendeng Afrika
Beef Biltong, dendeng dari Afrika Selatan. TEMPO | Rini K
Namanya Beef Biltong. Berbentuk daging yang diiris tipis-tipis atau memanjang dan kering. Rasanya asin gurih. Masyarakat Afrika Selatan menyantapnya sebagai camilan. Beef biltong mirip dengan dendeng. Hanya saja teksturnya lebih kenyal, tidak seperti dendeng yang renyah dan dilengkapi sambal. Satu kantung beef biltong 25 gram dibanderol 16,9 Rand atau sekitar Rp 18 ribu. Beef biltong juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Afrika Selatan.
RINI KUSTIANI
Berita lainnya:
15 Ciri Psikopat di Tempat Kerja
Kenali Ciri Iklan Pengobatan Alternatif yang Menyesatkan
Inspirasi Baju Lebaran 2017 dari Fashion Blogger Muslimah Dunia