Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puasa Ramadan di Durban, Mencari Halal dan Selera Asal

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Malaya Cuisine. TEMPO | Rini K
Malaya Cuisine. TEMPO | Rini K
Iklan

TEMPO.CO, Durban, Afrika Selatan - Puasa Ramadan di negeri orang memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyesuaikan waktu salat, imsak, buka puasa, adaptasi cuaca, sampai berburu makanan halal. Menjalankan ibadah puasa di Durban, Afrika Selatan pada pekan kedua Juni lalu memiliki durasi yang lebih pendek dari Indonesia.

Waktu imsak di Durban mulai sekitar pukul 05.00 dan berbuka puasa pada sekitar jam 17.00. Musim dingin yang berlangsung saat itu membuat energi tak terkuras untuk menangkal panas. Temperatur menunjuk pada angka 15-20 derajat celcius di siang hari dan 10 derajat celcius di malam dan pagi hari. Dinginnya sama seperti di daerah pegunungan Tanah Air. Terkait cuaca yang adem ini, Anda disarankan memakai pelembap pada wajah dan bibir karena kondisinya cenderung kering.

Ihwal makanan halal, restoran yang paling aman dikunjungi adalah yang menyediakan hidangan India dan Melayu. Restoran semacam ini cukup banyak di Durban karena sebagian besar pendatang di kota ini berasal dari India. Kalaupun bosan dengan menu India yang kaya rempah, Anda bisa beralih ke makanan cepat saji yang juga memajang label halal di restorannya.

Kalau di Indonesia label halal hanya dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI, di Afrika Selatan ada beberapa lembaga sertifikasi halal, yakni South Africa National Halaal Authority atau SANHA, Islamic Council of South Africa atau ICSA, National Independent Halaal Trust atau NIHT, Muslim Judicial Council Halaal Trust atau MJC Halaal Trust, dan Halaal Foundation of South Africa atau HFSA.

Makanan pokok masyarakat Durban adalah roti dan daging. Salah satu hidangan khas mereka adalah bunny chow, yakni roti isi kari daging sapi atau daging ayam. Tentu saja inspirasi makanan itu berasal dari India yang menjadi populasi terbesar di Durban. Selain bunny chow, berikut ini referensi makanan halal di Durban, Afrika Selatan.

1. Restoran Malaika’s Cuisine
Rumah makan ini terletak di Somtseu Road, Mangrove Beach Center, dekat pesisir pantai utara Durban. Restoran spesialis hidangan Asia Selatan ini menyediakan menu perorangan dan paket komplit untuk makan bersama 4 sampai 8 orang.


Iga domba bakar, samboosa, dan salad di Restoran Malaika's Cuisine. TEMPO | Rini K

Beberapa jenis makanan yang tersedia antara lain roti samboosa, iga domba bakar, mutton burger, aneka olahan telur, nasi biryani, ayam panggang, dan salad. Harga aneka makanan itu mulai 10 sampai 60 Rand per porsi atau sekitar Rp 10.500 sampai Rp 65 ribu.


Nasi biryani berlimpah daging kambing ukuran jumbo. TEMPO | Rini K

Iga domba bakar di restoran ini rasanya pas. Pedas, asin, dan gurihnya meresap ke dalam serat daging yang lembut. Sementara nasi biryani tersaji dengan tujuh potong daging kambing ukuran sedang. Porsi yang cukup besar untuk dimakan sendirian. Cita rasa nasi biryani lebih pedas dan mesti hati-hati saat melahapnya karena ada beberapa bumbu yang masih utuh, semisal lada hitam, kunyit, dan cabai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Chicken Licken
Restoran ini hampir sama seperti gerai ayam goreng cepat saji di Indonesia. Olahan ayam disajikan dalam bentuk ayam goreng tepung, ayam goreng tepung tanpa tulang, dan burger ayam. Harga paket berisi ayam, kentang, dan minuman bersoda dibanderol 29,9 Rand, setara dengan harga satu burger yang paling mahal, yakni Big John. Kalau dikurskan sekitar Rp 32 ribu.


Salah satu gerai Chicken Licken di Durban, Afrika Selatan. TEMPO | Rini K

Pedas lada mendominasi rasa ayam goreng Chicken Licken. Adapun burgernya berlimpah mayones sehingga mengalahkan rasa ayam dan patty-nya. Isi burgernya pun standar, salada, timun acar, dan tomat. Salah satu yang patut disayangkan adalah tak tersedia saus sambal. Yang ada adalah bubuk merica, garam, bubuk cabai, dan saus tomat.

3. Burger Nanas

KFC Hawaiian burger. TEMPO | Rini K

Salah satu yang menarik perhatian ketika masuk ke gerai Kentucky Fried Chicken atau KFC di Durban adalah menu burger isi nanas. Namanya hawaiian burger seharga 44,90 Rand atau Rp 47 ribu. Sepotong nanas terselip di antara keju dan salada. Ketika digigit, terselip rasa manis dan agak berair di mulut yang berasal dari nanas. Jika tak terbiasa, mungkin lebih baik memakan nanas secara terpisah.

4. Dendeng Afrika

Beef Biltong, dendeng dari Afrika Selatan. TEMPO | Rini K

Namanya Beef Biltong. Berbentuk daging yang diiris tipis-tipis atau memanjang dan kering. Rasanya asin gurih. Masyarakat Afrika Selatan menyantapnya sebagai camilan. Beef biltong mirip dengan dendeng. Hanya saja teksturnya lebih kenyal, tidak seperti dendeng yang renyah dan dilengkapi sambal. Satu kantung beef biltong 25 gram dibanderol 16,9 Rand atau sekitar Rp 18 ribu. Beef biltong juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas Afrika Selatan.

RINI KUSTIANI

Berita lainnya:

15 Ciri Psikopat di Tempat Kerja
Kenali Ciri Iklan Pengobatan Alternatif yang Menyesatkan


Inspirasi Baju Lebaran 2017 dari Fashion Blogger Muslimah Dunia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

6 Juni 2018

Suasana itikaf di Masjid Al Iman, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Rabu, 6 Juni 2018. TEMPO/Yudono
Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

Selama Ramadan pintu masjid terbuka sepanjang hari untuk mereka yang ingin menjalankan itikaf.


Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

25 Juli 2017

Haedar Nashir. TEMPO/Pius Erlangga
Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

Keberadaan kedua observatorium ilmu falak atau hisab itu bisa memperkokoh penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal dengan observasi ilmiah.


Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

4 Juli 2017

Sebanyak 1.896 personel TNI, Polri dan instansi terkait mengikuti apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya 2017 digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 19 Juni 2017.  Operasi Ramadniya merupakan operasi kemanusiaan dalam rangka pengamanan hari raya sekaligus mengantisipasi di bulan Ramadan. TEMPO/Rizki Putra
Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

Dalam Operasi Ramadniya 2017 terjadi 95 kasus kecelakaan lalu lintas, sedangkan tahun lalu 132 kasus.


Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

2 Juli 2017

Pengunjung memberi makanan pada beruang madu (Herlatos malayanus) di kandang Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 2017.  Kebiasaan buruk pengunjung adalah selalu melempar makanan pada binatang yang membuat hewan memiliki insting untuk selalu meminta makanan. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

Jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu.


Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

1 Juli 2017

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). TEMPO/iqbal lubis
Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara menambah jumlah pasokan bahan bakar minyak untuk arus balik di Sumatera Barat.


Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

30 Juni 2017

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, seusai rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat Operasi Ramadaniya 2017 di Mabes Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2017 di Jawa Barat menurun hingga 47 persen dari tahun lalu.


Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

30 Juni 2017

Sejumlah warga memilih pakaian di pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 10 Juni 2017. Pertengahan bulan ramadan dimanfaatkan warga untuk berbelanja kebutuhan  lebaran. TEMPO/Fajar Januarta
Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, belanja masyarakat selama Ramadan tahun ini tak begitu kuat.


Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

29 Juni 2017

Ilustrasi Donor Darah. Tempo/Aditia Noviansyah
Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

PMI Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki program donor darah on call untuk menyediakan darah bagi yang membutuhkan selama libur Lebaran.


Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

29 Juni 2017

Lomba pacu biduk di Sungai Batanghari, Jambi dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi ke-60, 8 Januari 2017. Foto: BPBD Provinsi Jambi
Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

Lomba pacu biduk merupakan tradisi turun-temurun warga Desa Teluk Sikumbang, Merangin, Jambi, dalam memeriahkan Lebaran.


Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

27 Juni 2017

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

Sebuah keluarga perantau dari Bandung yang tinggal di Tsukuba, Jepang, berpuasa selama hampir 17 jam.