Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelihara Anjing Bikin Tubuh Bugar dan Aktif Sampai Tua

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Ilustrasi anjing mengenali emosi manusia. google.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain menjadi teman hebat, anjing juga bisa membantu Anda tetap bugar dan aktif sampai usia tua. Tidak hanya karena biasanya pemilik anjing harus berjalan 22 menit ekstra setiap hari, tapi juga karena sebuah studi baru tentang memelihara hewan ini.

Memiliki anjing yang setia pada Anda berarti akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk, ini sebuah kebiasaan yang bisa sangat mempengaruhi kesehatan Anda.

Dr Philippa Dall, seorang peneliti senior di Glasgow Caledonian University dan timnya meneliti hampir 100 orang, berusia 65 tahun ke atas. Para sukarelawan penelitian itu diberi pelacak aktivitas sehingga gerakan mereka selalu dapat dipantau. Peneliti menemukan bahwa pemilik anjing menghabiskan 22 menit tambahan setiap hari untuk berjalan (sekitar 2.760 langkah ekstra), dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anjing.


"Selama satu minggu, waktu tambahan yang dihabiskan untuk berjalan mungkin cukup memadai untuk memenuhi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia setidaknya 150 menit aktivitas fisik moderat yang kuat," ujar Dall.

Selain berjalan dengan lebih banyak langkah, penelitian tersebut menemukan bahwa pemilik anjing lebih banyak bergerak dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anjing. Perilaku menetap diperkirakan mempengaruhi kondisi kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Tim peneliti tersebut mengatakan bahwa temuan mereka harus mendorong dokter umum untuk menyarankan kepada pasien yang lebih tua untuk memelihara seekor ajning.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun ini adalah studi pertama yang menggunakan pelacak aktivitas kebugaran dan bukan data yang dilaporkan sendiri, para periset mengakui bahwa mereka tidak dapat menentukan apakah kepemilikan anjing membuat orang lebih aktif atau apakah orang yang aktif lebih cenderung memiliki anjing. Sesuai yang dilansir dalam Country Living, penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal BMC Public Health.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
Gal Gadot Ungkap 7 Rahasia Makeup Sempurna
Lebaran : Trik Atur Ruangan Agar Silaturahmi Lebih Nyaman
Perlukan Suplemen Makanan saat Puasa? Simak Kata Ahlinya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.