TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua disarankan agar lebih memperhatikan keselamatan anak-anak. Benda-benda yang ada di sekitar si kecil bisa membahayakan keselamatannya. Seperti baterai kancing atau button batteries.
Baterai kancing terlihat tidak membahayakan nyawa. Namun, tanpa disadari baterai ini ternyata bisa membahayakan keselamatan si kecil. Orang tua patut waspada dalam menyimpan benda satu ini.
Berkaca dari pengalaman George Asan yang terpaksa kehilangan putrinya, Fransesca, akibat menelan baterai kancing. Fransesca yang baru berusia 2 tahun meninggal akibat menelan baterai kancing tahun 2016 silam. Meski tidak tersedak, baterai tersebut kontak dengan cairan tubuh Fransesca dan menyebabkan pendarahan organ dalam hingga berujung kematian.
Menurut badan pencegahan pada anak di Inggris (Children Accident Prevention Trust), energi baterai kancing litium yang tertelan berisiko kontak dengan air liur dan menyebabkan efek soda kaustik (terbakar atau rusak akibat peristiwa kimia) dalam tubuh.
"Reaksi ini bisa menyebabkan tenggorokan terbakar dan memicu pendarahan organ dalam tubuh serta berujung pada kematian," seperti dikutip dari situs tersebut.
Agar kejadian serupa tidak kembali terulang, berikut beberapa panduan dalam menyimpan baterai untuk diterapkan:
- Simpan cadangan baterai di laci yang tinggi sehingga sulit dijangkau anak.
- Jauhkan alat yang menggunakan baterai dari anak, jika tidak dilengkapi dengan baut.
- Jangan membeli mainan yang tidak memiliki standar keamanan yang jelas.
- Ajarkan pada anak bahwa baterai kancing bisa mengancam keselamatan dan ingatkan mereka untuk tidak mengajak adik-adiknya bermain dengan baterai kancing.
- Perlu diingat, tidak hanya baterai baru namun baterai yang tidak terpakai juga membahayakan anak.
Berita lainnya:
Apakah Karier dan Zodiak Kamu Sudah Klop? Cek Di Sini
Tips Khusus Wanita yang Kembali Bekerja setelah Cuti Panjang
Kembali Bekerja Setelah Cuti Panjang, Awas Diskriminasi