TEMPO.CO, Jakarta -Tentu pernah melihat dan mendengar anak berbicara dengan dirinya sendiri. Tak perlu khawatir, menurut dunia psikologi anak, teman khayalan atau imajiner pada anak adalah hal yang wajar. Bahkan mempunyai dampak positif bagi anak.
Teman imajiner dapat mengembangkan kemampuan sosial maupun kognitif anak. Laman Purewow memberikan 5 manfaat teman khayalan pada anak:
Kosakata yang banyak
Tentu kedengarannya tak masuk akal, jika anak berkata sedang berbicara dengan Sprinkles the Unicorn. Teman khayalan dapat meningkatkan perbendaharaan kosakata anak, meningkatkan kemampuan berbicara anak. Menurut para peneliti dari La Trobe University di Australia, “Anak-anak dengan teman khayalan dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks dan memiliki kosa kata yang lebih banyak daripada mereka yang tidak memiliki teman imajiner. Karena pada dasarnya semakin sering melakukukannya, akan semakin sering berkomunikasi walaupun imajiner."
Merasa tidak sendiri
Anak membutuhkan teman bermain. Karena tak selamanya orang tua mempunyai waktu atau energi untuk bermain dengan anak. Teman khayalan mampu mengisi kekosongan tersebut. Ia akan selalu ada kapan pun si kecil membutuhkannya.
Kemampuan sosial yang lebih baik
Meskipun teman khayalan tidak nyata, terdapat interaksi yang baik antara si kecil dan teman baiknya yang imajiner. Semakin sering anak bersosialisasi kemampuannya semakin terasah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology mendukung pernyataan ini, bahwa persahabatan imajiner membantu anak dalam menjalin hubungan nyata di kemudian hari. Anak dibiarkan melakukan diskusi dua arah, hal ini bisa membantunya lebih memahami emosi orang lain.
Percaya diri
Pengalaman anak dalam bermain dengan si khayalan, pura-pura anak sebagai bos dapat melatih anak membuat keputusan dan menjadi pemimpin.
Lebih kreatif
La Trobe University juga menemukan bahwa anak yang mempunyai teman khayalan sangat kreatif. Imajinasi anak berkembang dengan baik. Menurut psikolog perkembangan Marjorie Taylor kreativitas ini cenderung bertahan. "Imajinasi bukan hanya hal kecil yang Anda alami," ujar Taylor.
DINA ANDRIANI
Baca juga :
Ingin Menjadi Ibu, Kristin Chenoweth Siap Adopsi Anak
Ramadan : 11 Makanan Penangkal Letih dan Lesu
Penelitian : Minuman Bersoda Tingkatkan Risiko Stroke