TEMPO.CO, Jakarta - Upaya besar dibutuhkan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas atau berkebutuhan khusus. Pasalnya, para orang tua itu bisa saja menjadi perawat, dokter, terapis, asisten administratif, bahkan sopir dalam sekali waktu demi buah hatinya.
Dari beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, kesimpulannya satu, bahwa memang butuh usaha ekstra untuk meniti karier atau bekerja, seperti dilansir The Mighty. Jangan khawatir, karena meskipun sulit dan terasa tidak mungkin, selalu ada jalan yang terbaik untuk menghadapi kondisi ini.
Beberapa orang tua memilih bekerja di rumah atau paruh waktu. Beberapa lainnya mungkin berbisnis sendiri sehingga punya waktu yang lebih fleksibel dalam merawat buah hati.
Katie Paulson, seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, sukses berdamai dengan kondisinya dan menggunakan kesempatan yang dimilikinya untuk bekerja lepas dengan menulis, membuat blog, dan menjadi konsultan paruh waktu di media sosial.
Namun, menjadi pekerja lepas tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Beberapa orang butuh struktur dan berada di bawah naungan organisasi yang jelas.
Berita baiknya, tidak tertutup kemungkinan bahwa semakin banyak perusahaan atau organisasi yang memberikan waktu lebih fleksibel bagi para pekerja mereka. Anda bisa mulai mencari organisasi yang mampu memahami bahwa para pekerja yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tidak harus ada di kantor dan memahami bahwa komitmen dalam pekerjaan mungkin tidak bisa sebesar komitmen dalam menjaga anak.
Carilah organisasi atau perusahaan yang memiliki empati dan pengertian terhadap kondisi karyawan mereka karena sesungguhnya para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus sesungguhnya ingin terus berkontribusi dan berarti bagi dunia kerja mereka.
Artikel lain:
5 Kiat Mencegah Pori-pori Tersumbat
Resep Bikin Permen Sehat Buat Si Kecil
Baklava, Kudapan Manis dari Ottoman