Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Jatuh Lalu Menangis, Bagaimana Orang Tua Harus Bersikap?

image-gnews
Anak menangis. Ilustrasi
Anak menangis. Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat si kecil jatuh lalu menangis, reaksi setiap orang tua biasanya berbeda-beda. Ada yang langsung menyalahkan orang lain, atau bahkan benda mati, agar si kecil lekas berhenti menangis, ada yang langsung menggendong si kecil lalu menjauhkannya dari tempat ia terjatuh, dan tidak jarang juga ada yang justru memarahi si kecil, terutama anak laki-laki, dengan kata-kata seperti, "jangan cengeng" atau "begitu saja nangis, ah".

Tepatkah sikap orang tua seperti itu?

Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, mengatakan bahwa sikap seperti yang dicontohkan di atas tidak ada yang tepat. Namun ketiganya memiliki efek yang sama, yakni menjauhkan anak dari rasa empati.

"Tidak memberi kesempatan anak menceritakan apa yang dirasakan membuat anak sulit memiliki rasa empati ke depannya," ungkap Anggia Chrisanti. "Mengapa, karena rasa empati hanya bisa diajarkan dengan lebih dulu mencontohkan empati," ujarnya.

Anggia Chrisanti menjelaskan, ketika anak terjatuh, anak akan mengalami sedikitnya dua rasa, yaitu sakit dan perih. Jadi saat mengetahui anak terjatuh dan terluka, segera tanyakan bagian tubuh mana yang sakit. Biarkan anak menunjukkannya. Setelah itu, tanyakan, apakah perih?

"Karena penting untuk anak mengetahui ada level sakit yang lebih tinggi, yaitu perih. Ajarkan anak untuk bisa membedakannya dengan cara memberikan pertanyaan seperti ini ketika mereka jatuh," kata Anggia Chrisanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, beri anak kesempatan untuk memutuskan apa yang mau ia lakukan. Tanyakan apakah anak mau diobati dan dengan cara seperti apa. Tanyakan pula apakah anak masih bisa jalan sendiri atau mau digendong.

"Jangan memutuskan sendiri menggendong anak. Untuk anak yang sudah agak besar atau laki-laki, digendong orang tua akan terlihat memalukan, terlebih jika dilakukan di hadapan teman-temannya," kata Anggia Chrisanti. "Hargai perasaannya, tidak cuma rasa sakitnya, tapi juga rasa malunya," pungkas Anggia Chrisanti.

Dengan konsisten melakukan hal tersebut setiap kali anak terjatuh, kompak juga antara ibu dan ayah, maka anak akan lebih mudah untuk tumbuh menjadi individu yang bisa berempati saat ia dewasa kelak.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Bahan Kosmetik Ini Tak Boleh Dipakai Bersamaan
Berita Hari Ini: Asuransi Hewan Peliharaan, Seberapa Penting?
Perhiasan Nusantara, Siluet Pending Karya Samuel Wattimena

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

21 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

Berikut ini dampak strict parents pada perkembangan anak. Di antaranya bisa meningkatkan risiko depresi hingga tidak percaya diri.


10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

21 hari lalu

Ciri ciri strict parents. Foto: Canva
10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

Ketahui beberapa ciri-ciri strict parents. Di antaranya adalah memiliki banyak aturan hingga mengontrol penuh tindakan anak.


7 Tips Mengasuh Anak Bagi Orang Tua yang Bekerja

36 hari lalu

Tips mengasuh anak. Foto: Canva
7 Tips Mengasuh Anak Bagi Orang Tua yang Bekerja

Berikut ini beberapa tips mengasuh anak untuk orangtua yang bekerja. Pastikan membuat jadwal teratur dan memiliki waktu berkualitas dengan anak.


Kronologi Terungkapnya Penganiayaan Balita di Daycare Depok oleh Influencer Meita Irianty

40 hari lalu

Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kronologi Terungkapnya Penganiayaan Balita di Daycare Depok oleh Influencer Meita Irianty

Kronologi terungkapnya penganiayaan di daycare oleh Meita Irianty yang juga dikenal sebagai influencer parenting di media sosial.


Profil Meita Irianty, Influencer Parenting Pemilik Wensen School Daycare Depok yang Tega Aniaya Balita

40 hari lalu

Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Profil Meita Irianty, Influencer Parenting Pemilik Wensen School Daycare Depok yang Tega Aniaya Balita

Profil pemilik Wensen School Daycare, Meita Irianty atau akrab disapa Tata Irianty. Polisi telah menetapkannya sebagai tersangka penganiayaan balita.


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?