TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan untuk makan sebanyak-banyaknya biasanya muncul setelah berpuasa selama 12 jam lebih. Padahal jika hal itu dilakukan, puasa yang Anda jalani seharian penuh tidak ada gunannya. Puasa esensinya adalah mengurangi asupan kalori sebanyak 20 sampai 30 persen dari yang biasa dikonsumsi, sehingga puasa dapat dijadikan momentum untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat.
Hal yang pertama harus dilakukan adalah pelajari berapa kebutuhan kalori Anda dalam sehari. Misalnya, Anda butuh 1.900 kalori per hari. Maka turunkan asupan kalori Anda sebanyak minimal 380 kalori. Jika tidak mau pusing dengan kalkulasi kalori yang njelimet, siasati dengan makan dua kali sehari.
“Malam hari, makan sayur dan buah. Kalau masih lapar juga, makan roti tawar tanpa selai. Selama puasa, ketika berbuka makanlah buah dulu. Itu akan mengurangi efek lapar sehingga Anda tidak terlalu bernafsu terhadap nasi dan kawan-kawan. Kemudian, perbanyak protein yakni dari ikan,” ujar okter spesialis geriatrik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana Jakarta, Siti Setiati.
Kondisi lapar membuat lambung memproduksi hormon grelin. Grelin memperbaiki performa sel-sel otak. Setelah sel-sel di otak terbarukan, kinerja otak lebih maksimal. Dengan kata lain, kemampuan otak akan lebih tajam serta demensia (kemunduran kemampuan otak) bisa diperlambat. Mengatur pola makan saja tidak cukup. Saat aktivitas berkantor telah selesai dan Anda menantikan waktu berbuka, isilah waktu senggang dengan aktivitas lain yang bermanfaat.
“Pertama, latihan fisik. Pokoknya terus bergerak agar aliran darah ke otak senantiasa lancar. Kedua, pekerjakan otak dengan belajar tentang hal-hal baru. Membaca salah satu yang disarankan. Ketiga, pertahankan pola makan secara konsisten. Kendalikanlah konsumsi lemak dan karbohidrat. Patut diingat, penderita kencing manis dan tekanan darah tinggi lebih rentan terkena demensia,” ujar Siti.
Faktor keempat yang paling penting adalah, durasi tidur yang cukup. “Kuncinya jangan sampai Anda kekurangan nutrisi dan kelelahan. Istirahat yang cukup itu konon mampu memperbaiki atau merestorasi sel-sel otak,” ujar Siti.
Baca juga:
Puasa, Khasiatnya dari Langsing sampai Awet Muda
Jangan Ragu Ambil Risiko dalam Bekerja, Simak 7 Manfaatnya
Nanas Panggang Plus Kacang Mete, Gurih dan Segar