TEMPO.CO, Jakarta - Setiap bulan Ramadan, muslim yang telah akil balig diwajibkan berpuasa sebulan penuh. Sedangkan bagi anak-anak belum ada kewajiban berpuasa. Meski begitu, orang tua harus melatih dan memperkenalkan ibadah puasa kepada anak sejak dini, agar kelak ketika telah wajib berpuasa, mereka bisa menyesuaikan diri dengan mudah.
Pertanyaanya, kapan anak harus dilatih berpuasa, bagaimana caranya? Psikolog Roslina Verauli M.Psi, Psi, mengatakan, sebenarnya tanpa dilatih secara khusus, di usia tertentu anak akan meniru kebiasaan orang dewasa di sekitarnya, termasuk menjalani ibadah puasa. Ketika anak mulai meniru, anggaplah fase ini sebagai fase latihan berpuasa, dan, dilakukan semampu anak saja.
“Kalau anak sudah terlihat letih di pertengahan siang, perbolehkan buka puasa. Karena untuk anak usia TK, tujuan berpuasa adalah untuk pengenalan saja,” kata wanita yang akrab disapa Vera.
Ketika anak sudah mulai tertarik dan bertanya soal puasa, Anda boleh bertanya balik, apa yang diketahui anak tentang puasa? “Kemampuan anak untuk mengenal puasa dan kecerdasan anak untuk memahami makna puasa, manfaat puasa, dan aspek religius puasa akan berjalan seiring dengan pertambahan usia anak,” ujar Vera.
Anggia Chrisanti S.Psi, konselor Biro Konsultasi Psikologi Westaria menambahkan orang tua perlu menjelaskan kepada anak bahwa puasa adalah ibadah yang baik, meski mereka masih sulit menjalaninya. “Ajari anak untuk realistis, pasti lapar dan haus. Mungkin perih dan agak lemas. Namun tidak apa-apa, biasanya hanya terjadi di awal puasa, selanjutnya biasa saja,” ujar Anggia.
Baca juga:
Agar Anak Aman dari Medsos? Donna Agnesia Punya Triknya
Memulihkan Mental Anak Korban Persekusi
Kapan Si Kecil Boleh Ikut Puasa?