Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Doyan Tidur, Hati-hati Itu Penyakit Sleeping Beauty

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi tidur dengan buku. shutterstock.com
Ilustrasi tidur dengan buku. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dongeng, Sleeping Beauty digambarkan sebagai seorang putri cantik yang terus tertidur akibat kutukan penyihir jahat. Tapi di dunia nyata, ada penyakit langka yang disebut Sleeping Beauty dan penderitanya tak selalu perempuan.

Seorang remaja di Florida, Amerika Serikat, menderita kelainan yang membuatnya terus tertidur, bahkan mencapai 20 jam sehari. Kelainan ini disebut sindrom Kleine-Levin, dan kadang disebut pula sindrom Sleeping Beauty.

Michael Hamper adalah pelajar SMA yang bercita-cita menjadi dokter. Penyakit langka itu bisa menyerang selama hingga tiga minggu dan selama masa itu Hamper benar-benar perlu perhatian serius. Baca: Punya Utang Tidur, Kenali Ciri-cirinya

Saat serangan datang, Hamper sering mudah bingung dan mendengar dirinya menggumam tak jelas. Ketika sedang sehat, Hamper sangat menikmati hidupnya, tak ada rasa bingung, disorientasi, dan kelelahan yang tak jelas.

“Sungguh sebuah pukulan buat saya sebagai ayah melihat anak saya mengalami hal ini, padahal ia sangat cerdas,” kata Chris Hamper, ayah Michael Hamper yang juga dokter, kepada Fox 47.

Hamper masih berusia 14 tahun ketika pertama kali mengalami sindrom Sleeping Beauty itu. Dokter salah mendiagnosis dan menyebutnya terkena infeksi virus, depresi, atau kelainan makan. Sang ayah menyadari ada masalah saraf yang membuat putranya tidur hingga 20 jam sehari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamper kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit anak di Boston. Di sana dokter mengamati bagaimana Hamper berjalan ke buffet dan makan pasta dengan lahap menggunakan kedua tangan. Tak lama setelah itu, dokter pun mengkonfirmasikan hasil diagnosa. “Saya sangat terkejut. Bukan karena saya menderita kelainan ini tapi karena mendengar jawabannya,” tutur Hamper.

Meski belum ada pengobatan untuk penyakit ini, keluarga Hamper tak ingin anak mereka yang cerdas itu terbelenggu. Hamper telah belajar banyak mengenai penyakit ini dan menemui banyak pasien dengan gejala serupa di seluruh negara bagian Florida.

PIPIT

Berita lainnya:

Tips Cinta: Cek 7 Bibit, Bebet, Bobot Calon Suami

Hasil 7 Tahun Riset Pergerakan Jempol Saat Main Ponsel
Benda yang Dipakai Wanita Saat Haid Sebelum Ada Pembalut

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

23 jam lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

Mengenal fungsi UKM Center yang gantikan sejumlah Puskesmas kelurahan di DKI Jakarta


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

3 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

6 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

8 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

10 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

11 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

12 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

14 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.