TEMPO.CO, Jakarta - Halitosis atau bau mulut yang biasanya dialami orang yang puasa bisa diatasi dengan membersihkan gigi dan mulut, serta berkumur dengan obat kumur. Selain itu, perlu mengobati penyakit dasar, seperti penyakit pada gusi, gigi berlubang, atau kerusakan gigi yang berat, serta penyakit lambung.
Dokter gigi Felicia Melati mengatakan, saat berpuasa, rongga mulut akan lebih kering dari biasanya karena tidak ada makanan yang dikunyah sehingga produksi saliva atatu ludah berkurang. Akibatnya, bakteri anaerob penghasil belerang berkembang biak, terutama jika kondisi kebersihan gigi dan mulut buruk.
Baca juga:
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghalau bau mulut, menurut Felicia, adalah mengevaluasi teknik menggosok gigi dengan berkonsultasi ke dokter gigi. "Banyak pasien yang merasa sudah menyikat gigi dengan benar namun masih bau mulut," ujarnya. Baca: Puasa Ramadan Bau Mulut Mengancam, Begini Mengatasinya
Teknik menggosok gigi dapat dinilai menggunakan disclosing agent, yakni berupa bahan pewarna yang akan melekat pada plak gigi. Jika teknik menggosok gigi benar, warna yang muncul sangat minim atau bahkan tidak ada.
Selain gigi, Felicia mengingatkan pentingnya menyikat lidah. "Banyak pasien yang lupa atau bahkan tidak tahu bahwa lidah perlu disikat untuk mendapatkan kebersihan mulut yang maksimal," kata dia.
Langkah kedua adalah disiplin dalam menyikat gigi dan lidah. Felicia menuturkan, menyikat gigi setidaknya dilakukan dua kali sehari, yakni saat sahur dan sebelum tidur malam. Baca juga: Apel dan Selada, Paling Joss Hilangkan Bau Mulut saat Puasa
"Berkumur dengan benar saat wudu juga dapat membantu menurunkan risiko bau mulut," kata dia. Felicia juga menyarankan memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta air putih saat sahur dan berbuka puasa.
MARTHA WARTA SILABAN
Berita lainnya:
6 Kebiasaan Keliru saat Mandi
Tips Hilangkan Noda Kunyit dari Karpet
Apa Saja Gejala Hipotiroid dan Hipertiroid