Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang yang sudah bersantap sahur memilih tidur lagi sembari menunggu azan subuh di bulan Ramadan. Padahal cara ini berbahaya karena dapat memicu gangguan pencernaan.

Konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Ari Fahrial Syam mengatakan mereka yang langsung tidur setelah sahur membuat asam lambung balik arah atau kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menimbulkan masalah pada saluran cerna atas. "Terlebih jika sudah punya penyakit maag, maka kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung, seperti dispepsia," kata Ari seperti dikutip dari keterangan tertulis Philips Indonesia.

Selain tidur setelah sahur, beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan selama puasa adalah makan berlebihan saat berbuka, diikuti dengan merokok. Ari menyarankan agar berbuka puasa dengan porsi sedang. Misalnya dimulai dengan makanan ringan dalam porsi kecil, lalu menunggu hingga setelah salat Magrib sebelum melanjutkan makanan utama. Baca: Hindari Minum Teh Saat Sahur, Ini Alasannya

"Budaya balas dendam untuk menggandakan makan siang dan makan malam saat berbuka harus dihindari," ujarnya. "Biasakan diri berhenti makan dua jam sebelum tidur agar pencernaan bisa bekerja optimal."

Selama berpuasa, Ari melanjutkan, orang sering menghadapi masalah asam lambung. Meski bukan merupakan penyakit mematikan namun dapat menimbulkan komplikasi. Salah satu implikasi dari penyakit lambung adalah GERD atau gastroesophageal reflux disease. Ini merupakan penyakit pencernaan yang paling umum terjadi pada orang dewasa.

Gejala khas dari GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal, atau disebut juga sebagai heartburn. Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan. Gejala GERD lainnya adalah suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari. Baca juga: Pilah Pilih Makanan yang Tepat untuk Berbuka dan Sahur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ari, penanganan penderita GERD pada prinsipnya menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Caranya dengan mengubah gaya hidup, bila perlu melalui intervensi medis. Pasien GERD disarankan untuk tidak mengkonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur.

Penderita GERD juga disarankan tidak mengkonsumsi daging dan jeroan pada saat yang bersamaan, tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam, kurangi kafein, alkohol, dan soda. Selain itu, hindari stres dan kendalikan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuh ideal, serta hindari tidur 2 jam setelah makan, karena bisa menyebabkan refluks asam lambung. Artikel terkait: Beras Merah Sebaiknya Ada di Menu Sahur, Ini Penjelasannya

DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
7 Manfaat Kesehatan Berpuasa Ramadan


Ramadan, Syahrini Enggan Show di Luar Kota

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

6 Juni 2018

Suasana itikaf di Masjid Al Iman, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Rabu, 6 Juni 2018. TEMPO/Yudono
Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar

Selama Ramadan pintu masjid terbuka sepanjang hari untuk mereka yang ingin menjalankan itikaf.


Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

25 Juli 2017

Haedar Nashir. TEMPO/Pius Erlangga
Demi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya  

Keberadaan kedua observatorium ilmu falak atau hisab itu bisa memperkokoh penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal dengan observasi ilmiah.


Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

4 Juli 2017

Sebanyak 1.896 personel TNI, Polri dan instansi terkait mengikuti apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Ramadniya 2017 digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 19 Juni 2017.  Operasi Ramadniya merupakan operasi kemanusiaan dalam rangka pengamanan hari raya sekaligus mengantisipasi di bulan Ramadan. TEMPO/Rizki Putra
Operasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun  

Dalam Operasi Ramadniya 2017 terjadi 95 kasus kecelakaan lalu lintas, sedangkan tahun lalu 132 kasus.


Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

2 Juli 2017

Pengunjung memberi makanan pada beruang madu (Herlatos malayanus) di kandang Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 2017.  Kebiasaan buruk pengunjung adalah selalu melempar makanan pada binatang yang membuat hewan memiliki insting untuk selalu meminta makanan. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu

Jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu.


Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

1 Juli 2017

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). TEMPO/iqbal lubis
Pertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik  

PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara menambah jumlah pasokan bahan bakar minyak untuk arus balik di Sumatera Barat.


Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

30 Juni 2017

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, seusai rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat Operasi Ramadaniya 2017 di Mabes Polri, Jakarta, 12 Juni 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Kapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen  

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2017 di Jawa Barat menurun hingga 47 persen dari tahun lalu.


Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

30 Juni 2017

Sejumlah warga memilih pakaian di pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, 10 Juni 2017. Pertengahan bulan ramadan dimanfaatkan warga untuk berbelanja kebutuhan  lebaran. TEMPO/Fajar Januarta
Belanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat  

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, belanja masyarakat selama Ramadan tahun ini tak begitu kuat.


Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

29 Juni 2017

Ilustrasi Donor Darah. Tempo/Aditia Noviansyah
Pendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran

PMI Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki program donor darah on call untuk menyediakan darah bagi yang membutuhkan selama libur Lebaran.


Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

29 Juni 2017

Lomba pacu biduk di Sungai Batanghari, Jambi dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi ke-60, 8 Januari 2017. Foto: BPBD Provinsi Jambi
Pacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi  

Lomba pacu biduk merupakan tradisi turun-temurun warga Desa Teluk Sikumbang, Merangin, Jambi, dalam memeriahkan Lebaran.


Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

27 Juni 2017

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Ramadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang

Sebuah keluarga perantau dari Bandung yang tinggal di Tsukuba, Jepang, berpuasa selama hampir 17 jam.