Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Penderita Hipertensi Nyaman Berpuasa Ramadan

image-gnews
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita hipertensi harus mengelola penyakitnya agar bisa berpuasa di bulan Ramadan tanpa mengalami kesulitan berarti.

Ahli kardiologi dari Aster Clinic, Al Muteena (DMPC) di Dubai, Dr Srinivasan Ravindranath mengatakan tak ada cara permanen untuk menyembuhkan hipertensi, namun gejalanya bisa dicegah agar tak semakin parah.

Langkah yang bisa dilakukan antara lain mengkonsumsi cairan dalam jumlah banyak, menghindari jus terlalu manis, dan mengurangi minuman berkafein agar tak dehidrasi.

Sebaiknya konsumsi buah-buahan dan sayuran segar setelah berbuka puasa dan sahur untuk membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Selain itu, hindarilah makanan mengandung lemak tinggi bisa menjadi cara berikutnya mengatur tekanan darah.

Ravindranath mengingatkan penderita hipertensi agar rutin melakukan latihan fisik untuk menjaga kebugaran tubuhnya sekaligus mengendalikan tekanan darah mereka. Penderita hipertensi juga harus selalu memperhatikan gejala seperti sakit kepala dan pusing.

Ingatlah, merokok sebagai salah satu faktor yang meningkatkan tekanan darah dan Ramadan bisa menjadi satu kesempatan untuk menghentikan kebiasaan itu. Jangan lupa memeriksakan tekanan darah secara rutin untuk memastikan kondisi Anda mengalami hipertensi atau tidak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipertensi terjadi saat tekanan darah sistolik berada di atas 140 mmHg. Pasien hipertensi seringkali diobati agar tekanan darahnya turun ke tingkat normal, yakni kurang lebih 120 mmHg.

Berdasarkan American Heart Association, tekanan darah sistolik optimal adalah kurang dari 120 mmHg dan semakin rendah tekanan darah adalah lebih baik. Meskipun tekanan darah rendah biasanya dianggap aman, tekanan darah kronis disertai tanda dan gejala tertentu dapat menjadi berbahaya.

Gejala seseorang menderita tekanan darah rendah di antaranya pusing, pingsan, dehidrasi, kurang konsentrasi, penglihatan kabur, mual, pernapasan tak normal, kelelahan dan depresi.

ANTARA

Berita lainnya:
Roti Maryam, Si Gurih dari Timur Tengah
5 Alasan Wajib Kenali Pacarmu Sebelum Menikah


Jadi Pria Sejati, Ingatlah 5 Pelajaran Berharga dari Ibumu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

7 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

30 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

35 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

35 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

42 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?


Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

55 hari lalu

Petugas KPPS menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

Penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024 belum tentu hipertensi. Berikut penjelasan pakar.


Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

55 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Pakar menyebut pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis. Kapan harus dilakukan?


71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

56 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

Hingga 18 Februari, terhitung 71 petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan kronis, penyakit jantung hingga hipertensi atau darah tinggi.