TEMPO.CO, Jakarta - Jika diperhatikan, berbagai nama usaha katering yang ada identik dengan segala sesuatu yang berbau feminin. Mulai dari Dapur Mamah Si A, Catering Bu Haji B, nama-nama bunga, nama pemilik, dan lainnya. Derrick Buntaran tak mau usaha kateringnya mengambil nama pasaran, tapi mesti mudah diingat dan punya sentuhan maskulin.
Managing Director Culture Royale Group ini akhirnya menamakan bisnisnya Dapur Panglima. "Dapur itu lekat dengan apa yang kami lakukan. Dan dari istilah panglima, kami menjadi brand yang maskulin, supaya berbeda dengan merek katering lain yang cukup feminin," kata Derrick saat meluncurkan Dapur Panglima Prasmanan di Culture Royale Ballromm, Jakarta, Rabu 17 Mei 2017.
Sebelum layanan Dapur Panglima Prasmanan hadir, Derrick menjelaskan sebelumnya sudah ada jasa Dapur Panglima Nasi Box dan Dapur Panglima Nasi Tumpeng. Tiga layanan dari Dapur Panglima ini, menurut dia, menyasar segmen pasar A- dan C+. Sedangkan variasi usaha yang paling awal muncul, yakni Culture Royale yang ada sejak 2009, menyasar kelas A dan A+.
Aneka hidangan prasmanan dari Dapur Panglima Prasmanan. (Searah jarum jam) Sayur lodeh, nasi hijau, nasi kebuli, empal serundeng, dendeng batokok rempah, telur bumbu rendang, ayam goreng kremes, sambal cumi. TEMPO | RINI K
Derrick mengatakan Dapur Panglima mengusung tema hidangan nusantara. "Kami berbeda dari yang lain karena fokus pada makanan Indonesia," katanya. Dalam survei internal, Derrick menjelaskan, ada berbagai perusahaan katering yang kurang konsisten terhadap tema kuliner lokal, misalnya menyajikan capcay atau rolade dalam hidangannya yang notabene berasal dari Asia Timur dan Eropa.
Baca juga:
Adapun Dapur Panglima, Derrick menjelaskan, mengambil gagasan menu makanan Indonesia secara utuh, termasuk dalam tampilan penyajian. "Bahan-bahan dan menunya asli Indonesia plus display dengan menggunakan material yang ada di sini, misalnya pakai anglo," ujarnya.
Chef Dapur Panglima Prasmanan, Indra Sudarmodjo mengatakan ada sebelas pilihan olahan atau menu masakan daerah, mulai 6 jenis masakan olahan ayam, 6 jenis menu olahan daging, 6 jenis makanan olahan ikan/udang, aneka tumisan/sayur, 6 jenis nasi, olahan telur, 10 jenis sambal, dan 6 jenis sup/soto, dan lainnya. "Kami terus berinovasi untuk menghadirkan pilihan menu yang lebih beragam," ujarnya.
Nasi putih, nasi kebuli, dan nasi hijau. TEMPO | RINI K
Dalam deretan hidangan Dapur Panglima Prasmanan yang ditata di sebuah meja panjang, terdapat sayur lodeh, tiga pilihan nasi, yakni nasi putih, nasi hijau, dan nasi kebuli, serta aneka lauk, diantaranya sambal goreng tahu krecek, empal serundeng, ayam goreng kremes, dendeng batokok rempah, telur bumbu rendang, ayam panggang bumbu rujak, telur dadar pedas, dan bakwan udang.
(Searah jarum jam) Pepes ikan majalaya, telur dadar pedas, empal serundeng, dan sambal goreng tahu krecek dari Dapur Panglima Prasmanan. TEMPO | RINI K
(Searah jarum jam) Dendeng batokok rempah, bakwan udang, ayam panggang bumbu rujak, ayam goreng kremes. TEMPO | RINI K
Tersedia juga enam jenis sambal, yakni sambal cumi, sambal terasi tomat, sabal cabai hijau, sambal bawang, sambal kemangi, dan sambal dabu-dabu.
(Searah jarum jam) Sambal dabu-dabu, sambal terasi tomat, sambal cumi, sambal kemangi, sambal bawang, dan sambai cabai hijau, TEMPO | RINI K
Menurut Derrick, tantangan pertama dalam membuka bisnis katering adalah bagaimana supaya masyakat mengetahui produk dan cita rasa yang dihadirkan. "Setelah awarness terbangun, pelayanan adalah tugas berikutnya," ujarnya. Unsur pelayanan di bisnis katering, Derrick melanjutkan, meliputi konsistensi rasa, ketepatan waktu, dan memberikan servis yang terbaik.
Suasana dapur di Dapur Panglima. www.dapurpanglima.com
Saat ini, Dapur Panglima rata-rata mengolah 2 ton ayam per bulan dan 300 kilogram beras setiap hari. "Satu kali menanak nasi sekitar 80 kilogram," kata Derrick. Di dapur seluas 700 meter persegi, terdapat 50 chef yang bertugas ditambah puluhan pekerja lepas.
RINI KUSTIANI
Berita lainnya:
Menu Olahan Ayam dan Telur Inovatif di Chicken & Egg Citos
Menikmati Hidangan Penghuni Laut di Sulawesi@Mega Kuningan