Untuk mempertahankan industri mode mereka tetap jadi yang terdepan, Swedia kini menatap dunia fashion yang berkelanjutan. Menurut data yang disebut oleh Asosiasi Merek Fashion Swedia (ASFB) hingga 2016, industri fashion negeri itu mewakili 11 persen total ekspor Swedia. Adapun perputaran uang di bisnis ini mencapai 305 miliar Kron Swedia pada 2015.
Emma Ohlson, Sekretaris Jenderal ASFB yang menerima lima jurnalis dari Indonesia termasuk Tempo, mengatakan pertumbuhan dunia fashion di Swedia sangat cepat. Rata-rata pertumbuhan industri fashion di Swedia mencapai 15 persen per tahun. Adapun nilai ekspornya pada 2015 tumbuh mencapai 19,6 persen dan untuk pasar domestik mencapai 7 persen.
Dr. Asa Ostlun dari Mistra Future Fashion menerangkan tentang bagaimana Swedia kini tengah menatap dunia fashion yang berkelanjutan. Menurut Asa, dunia fesyen menghadapi tantangan lingkungan dan social global yang cukup pelik karena pertumbuhan jumlah penduduk dan pembangunan ekonomi. “Ada dampak lingkungan yang signifikan dari industri mode, terutama dari penggunaan air dan bahan kimia,” kata Asa Ostlun saat ditemui di kantor ASFB, Jumat 12 Mei 2017 lalu.
Dia mengatakan perlu solusi inovatif untuk memecahkan atau memperbaiki masalah lingkungan yang paling penting, seperti penggunaan air, energi, dan bahan kimia beracun. Riset terus dikembangkan agar bahan-bahan yang digunakan untuk membuat busana dan berbagai produk fashion lainnya ramah lingkungan.
JULI HANTORO
Baca juga :
ASI Berjuta Manfaatnya, Cegah Obesitas sampai Anti Kanker
Sekitar 75 Persen Pekerja Mengalami Monday Blues, Anda Juga?
Menjaga Kulit Selama Ramadan, Jangan Lupa Pelembap