Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Terjadi Ketika Sel Kanker Menyebar? Simak Kata Ahlinya

image-gnews
Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perjuangan artis Julia Perez (36 tahun) dalam melawan sel-sel kanker stadium empat semakin berat. Sel-sel itu mengganas, merangsek masuk ke organ ginjal. Akibatnya, ia harus menjalani cuci darah. Bagaimana sel-sel kanker yang semula menjalari mulut rahim bisa sampai di ginjal?

Menurut Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof. Dr. dr. Andrijono SpOG(K), pada stadium empat sel-sel kanker telah menjalar ke organ tubuh lain, bisa ke hati, paru, ginjal, dan organ vital lain.

“Untuk diketahui, terapi kanker serviks yang paling bagus sekaligus efektif ada dua, yakni penyinaran dan operasi. Kalau sudah menyebar ke seluruh tubuh, tidak mungkin melakukan penyinaran ke seluruh tubuh pasien. Kalau dioperasi, tidak mungkin di seluruh badannya. Bagaimana dengan kemoterapi? Tidak begitu mempan karena sifatnya demikian. Sifat sel kanker serviks itu tidak mempan untuk dikemoterapi,” ujar Andri.

Kanker memiliki jenis dan karakter berbeda. Kanker ovarium misalnya, tidak mempan disinar tapi bisa dikemoterapi. Berkaca dari pengalaman sejumlah penyintas kanker, mereka sempat terkecoh saat dokter mengabarkan sel kanker di tubuh mereka dinyatakan nol.

Mereka kemudian beraktivitas seperti sedia kala. Tidak disangka, beberapa tahun kemudian sel itu muncul lagi. Itu sebabnya sel-sel  ini dibilang cerdas. Ada yang baru dua bulan sudah tumbuh lagi, ada yang butuh waktu menahun untuk bangkit.

“Lambat cepatnya kembalinya sel kanker tergantung pada karakter sel. Ibaratnya begini. Anda dan dua teman lari dari kantor menuju Monumen Nasional. Anda bisa berlari sejam untuk sampai di Monas, teman cukup 45 menit saja. Sementara teman yang satunya lagi tak kuat berlari. Akhirnya ia berjalan cepat. Sama-sama sampai di Monas namun durasi yang dibutuhkan berbeda. Begitu pun kembalinya sel kanker ke tubuh pasien,” jelas Andri.

Andri menambahkan, sel kanker mempunyai diferensiasi (tingkat perkembangan sel) yang berbeda. Ada yang diferensiasinya baik, sedang, dan buruk. Sel kanker yang diferensiasinya buruk memiliki kemampuan membelah diri sangat cepat sehingga mudah membahayakan kondisi kesehatan pasien. Artinya, perkembangan yang cepat membuat sel kanker mudah menginvasi organ lain. Ginjal, misalnya, merupakan saluran yang berada di samping mulut rahim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika sel-sel kanker serviks mengganas, mereka melebar. Sel-sel itu mengimpit sekaligus menjepit saluran ginjal. Ketika ginjal terjepit, saluran kencing tidak bisa menjalankan fungsi secara optimal. Ginjal mengalami pelebaran dan lama-lama tidak berfungsi. Satu-satunya solusi memang cuci darah. Menjalani transplantasi ginjal pun tidak bisa. Patut diingat, syarat transplantasi ginjal tidak boleh ada sel kanker,” kata Andri.

Tanpa bermaksud menakut-nakuti, ketika kanker memasuki stadium empat, kita tidak lagi berbicara tentang angka harapan hidup lima tahun ke depan melainkan satu tahun ke depan. Selain itu, perawatan yang diberikan kepada pasien adalah menghilangkan keluhan yang dirasakan.

“Misalnya, pasien muntah-muntah. Maka, kita berikan obat antimuntah. Pasien mual, kita berikan obat antimual untuk menjaga nafsu makan pasien tetap baik. Pasien susah tidur, kita berikan obat supaya pasien merasa lebih baik dan bisa memejamkan mata. Kuncinya adalah memperbaiki kualitas hidupnya,” papar Andri.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Dilarang Menahan Kentut, Perut Melembung Taruhannya
12 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Lomba Lari
5 Alasan Jangan Berharap Dapat Pacar dari Medsos

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.