TEMPO.CO, Jakarta - Eksim atau gatal-gatal pada anak yang masih sangat kecil adalah hal biasa dan pasti merepotkan orang tua. Bila anak-anak masih bayi atau berusia di bawah tiga tahun, mereka akan kesulitan mengungkapkan gatal atau tidak nyaman yang dirasakan.
Kepada majalah Hello, pakar tingkah laku Lorraine Thomas membagi tip bagaimana membantu anak-anak mengatasi kondisi tak nyaman tersebut, terutama mencegah anak untuk tidak menggaruk. Berikut saran dari Thomas.
1. Temukan rutinitas
Melakukan pengobatan atau perawatan pada penyakit anak bukan urusan gampang. Agar anak tidak rewel, cobalah buat sesuatu yang rutin dilakukan, misalnya membacakan buku cerita favoritnya. Katakan kepada anak, “Semakin cepat pengobatan dilakukan, semakin cepat kita membaca cerita bersama.”
2. Gunakan seprai katun
Eksim pada anak akan kian parah bila ia merasakan panas di malam hari. Jadi, buatlah tempat tidurnya senyaman mungkin. Pilih seprai katun atau selimut dari serat alami yang ringan. Jangan mandikan anak dengan air yang terlalu panas, cukup hangat-hangat kuku.
Oleskan obat 30 menit sebelum ia tidur agar cukup waktu obat menyerap di kulit. Binatang peliharaan bisa mebuat kondisi kulit anak semakin buruk, jadi jauhkan hewan tersebut dari kamar tidur anak.
3. Alihkan perhatian
Bila anak merasa gatal, alihkan perhatiannya, misalnya dengan menggambar, menulis, atau menari.
4. Cari waktu pengobatan yang tepat
Cobalah mencari waktu yang lebih baik untuk memberikan obat kepada anak, misalnya menjelang tidur. Pada saat itu, biasanya ayah dan ibu sudah lengkap di rumah dan waktu itu pulalah biasanya kasih sayang terasa semakin hangat karena kondisi orang tua yang tidak sibuk lagi. Dengan begitu, anak tak akan terlalu takut bila hendak diobati.
5. Empati
Tak perlu marah bila anak terus menggaruk kulitnya. Bayangkan kalau kita ada di posisi mereka dan merasakan gatal yang luar biasa. Berilah empati, meski tak akan mengusir rata gatal anak. Setidaknya anak tahu bahwa kita sangat memperhatikannya. Berikan ia ciuman dan belaian untuk menunjukkan rasa empati kita atas penderitaannya.
6. Reaksi yang baik
Daripada melarang anak yang ingin menggaruk kulitnya dengan kata-kata “Berhenti menggaruk!” atau “jangan digaruk, nanti tambah parah!”, lebih baik katakan saja apa yang sebaiknya ia lakukan. Contohnya memberi bola atau busa yang bisa diremas atau mengajaknya bertepuk tangan sehingga ia lupa ingin menggaruk kulitnya.
7. Cari dukungan
Mintalah dukungan atau pertolongan orang lain agar tidak pusing menghadapi masalah ini sendirian. Misalnya minta pendapat pakar, orang tua, atau orang lain yang paham dengan masalah serupa.
PIPIT
Berita lainnya:
3 Rahasia Weekend Menjadi Sempurna
4 Makanan Ini Tak Boleh Dicampur Susu
Duduk Cukup 1 Jam Saja, Setelah Itu Bergerak dan Panjang Umur