Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos dan Fakta soal Obat Antinyeri

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat mudah sekali mendapatkan obat antinyeri atau analgetika di warung-warung maupun toko. Obat yang dijual bebas tersebut menjadi andalan banyak orang ketika nyeri menyerang. Padahal, penggunaan obat semacam itu harus tepat dan benar agar tidak berdampak negatif.

Menurut dokter spesialis anastesi Dwi Pantja Wibowo, ada bermacam-macam mitos terkait pengobatan nyeri akut di tengah masyarakat.  Pertama, mitos yang mengatakan obat antinyeri yang dijual bebas aman dikonsumsi. Masyarakat berpikir seperti ini karena tidak perlu resep dokter untuk mendapatkannya. Faktanya, setiap obat mempunyai efek lanjut dan efek samping.

Meski efek lanjut dan efek samping obat yang dijual bebas tidak seberat obat yang dijual di apotek dengan resep dokter, bila seseorang menggunakan obat yang dijual bebas pada keadaan tidak tepat atau dosisnya juga kurang tepat maka dampaknya bisa fatal.

Efek dari obat-obatan, misalnya, bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal, hati, atau lambung. Gangguan bisa muncul dalam jangka waktu berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh pasien.

Mengingat semua obat punya efek lanjut dan efek samping, maka penderita nyeri harus betul-betul memperhatikan aturan pakainya. Penggunaan obat harus tepat waktu, yaitu disesuaikan dengan lama kerja obat di dalam tubuh.

Obat juga harus tepat dosis, yaitu disesuaikan dengan berat badan, fungsi tubuh, dan tingkat nyeri serta memperhatikan kondisi penyakit yang ada. Dwi menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui mana obat penghilang nyeri yang tepat.

“Hindari penggunaan analgetika yang beredar di pasaran secara berlebihan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan,” katanya.

Kedua, mitos yang mengatakan tak masalah jika seseorang minum obat antinyeri yang diresepkan untuk orang lain. Faktanya, apabila ada orang yang mempunyai gejala hampir sama dengan orang lain bukan berarti penyakitnya sama. Artinya, hindari hal ini karena bisa berbahaya.

Ketiga, mitos tentang obat antinyeri yang dijual bebas aman dikonsummsi dalam waktu lama. Faktanya, apabila nyeri tidak berkurang dalam waktu lama artinya harus dicari penyebabnya dan diatasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempat , mitos yang mengatakan parasetamol aman dikonsumsi siapa saja karena tersedia untuk anak-anak dan dewasa. Faktanya, parasetamol memang obat antinyeri paling aman, tetapi penggunaan pada dosis yang tidak tepat akan menyebabkan berbagai gangguan fungsi tubuh.

Kelima, mitos yang mengatakan obat antinyeri dapat digunakan sewaktu-waktu. Padahal, faktanya harus tepat waktu, yaitu disesuaikan dengan lama kerja obat di dalam tubuh dan memperhatikan kondisi penyakit yang ada.

Keenam, mitos berbunyi konsumsi obat antinyeri dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan ketergantungan atau kecanduan. Faktanya, obat antinyeri yang berpotensi menyebabkan kecanduan adalah antinyeri golongan opioid atau kelompok narkotika.

Namun demikian, dengan cara penggunaan yang benar, obat-obat golongan ini pun tidak menyebabkan kecanduan. Golongan obat-obat antinyeri yang lain tidak akan menyebabkan ketergantungan.

Dwi memaparkan pada dasarnya penanganan nyeri akut memerlukan kombinasi dari terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Untuk penanganan nyeri akut secara farmakologis melibatkan penggunaan obat-obatan seperti golongan anti inflamasi non steroid (AINS), opioid (narkotik), maupun obat-obat adjuvans.

Sementara itu, penanganan nyeri secara nonfarmakologis, yaitu mengatasi nyeri dengan memberikan intervensi fisik dan atau psikologis, seperti fisioterapi, relaksasi, dan lainnya. Yang dimaksud nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat sementara, biasanya dapat berlangsung beberapa hari,  yaitu kurang dari dua minggu.

BISNIS

Artikel lain:

Lingkaran Hitam di Mata, Keturunan atau Kelelahan? Solusinya?
Apapun Alasannya, Hindari Minuman Energi saat Berolahraga
Maudy Ayunda Bicara Rujak, Perawatan Kulit, sampai Karier

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

15 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

15 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

17 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

17 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).