Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sajian Menu Raksasa di Makan Makan, The PSPT Rooftop

image-gnews
Big Bro Burger di The PSPT Rooftop, Pasar Tebet, Jakarta. TEMPO/Nita Dian
Big Bro Burger di The PSPT Rooftop, Pasar Tebet, Jakarta. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Tebet di Jakarta Selatan, merupakan sentra kuliner yang memakai konsep pusat jajanan serba ada. Berisikan para pelaku usaha kecil dan menengah di bidang kuliner. Kehadiran The PSPT Rooftop makin memperkaya kuliner di atas pasar tradisional PSPT.

Berkonsep mirip Pasar Santa yang sama-sama berada di Jakarta Selatan, PSPT Tebet memusatkan diri sebagai tempat nongkrong sembari bersantap. Untuk mencapai lokasinya, kita harus melewati tiga lantai anak tangga pasar tradisional yang terletak di Jalan Tebet Timur ini.

"Banyak pedagang mengeluh sepi karena memang tidak ada yang unik dengan pasar ini. Ditambah masyarakat sekitar seperti lupa punya pasar tradisional dan lebih memilih belanja di pasar swalayan," ujar Gilang, pengelola sekaligus pemilik The PSPT Rooftop, mengenai alasan pembangunannya. Dengan kehadiran tempat makan ini, ia berharap bisa memberikan identitas baru terhadap pasar PSPT.

Semakin dekat, suara musik yang diputar akan terdengar kian nyaring. Demikian halnya dengan aroma dari berbagai macam masakan yang dijual. Begitu sampai di atas, segera kita menjumpai deretan kios beraneka macam menu. Ada yang khusus menjual makanan ringan, minuman, dan makanan berat.

Suguhannya pun rupa-rupa. Dari menu-menu lokal seperti tongseng, tengkleng, nasi goreng, olahan ayam, dan bebek, hingga menu yang belakangan populer semacam sate taichan dan martabak mozzarella.

Di tempat ini pula bisa kita jumpai salah satu menu unik, yakni burger raksasa. Burger seberat hampir 1 kilogram ini disediakan sebagai menu andalan salah satu kedai, yakni Makan Makan. Selain burger raksasa bernama Big Bro, kedai ini menyediakan sajian hotdog hitam raksasa.

Seperti apa ya rupa dan rasa burger berdiameter 25-30 sentimeter itu? Rupanya butuh waktu lebih dari 30 menit hingga burger terhidang di atas meja. Gugun, koki Makan-Makan, mengatakan waktu cukup lama diperlukan untuk memanggang roti burger.

Benar saja, saking tebalnya roti tersebut, rasa panggangan hanya ada di bagian permukaan. Setelah dipotong, ketebalan roti masih mendominasi ketimbang lapisan isinya yang terdiri atas patty daging sapi, telur ceplok setengah matang, kentang goreng, sosis, dan irisan tomat serta selada yang mengisi sekitar 30 persen burger.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lapisan patty, menurut Gugun, dibuat sendiri beserta saus keju yang menjadi pelapis permukaan patty bersama isian lainnya. Karena ukurannya yang luar biasa, burger seharga Rp 120 ribu ini bisa dinikmati 4-5 orang.

Konsep burger besar ini mengingatkan pada menu serupa di Kafe Sonoma, Bandung. Kafe tersebut punya Big Black Burger. Burger hitam berukuran jumbo berdiameter sekitar 25 sentimeter dengan harga Rp 150 ribu itu berisi tak hanya patty dan sosis, tapi juga mashed potato, chili corn carne, dan saus keju.

Untuk minuman, salah satu yang unik adalah Susu Papa rasa pisang seharga Rp 16 ribu. Rasanya susu berperisa pisang dan disajikan dengan rambut nenek--sejenis harum manis. Minuman Red Dragon Smoothie Bowl di kedai Meals in Bowl pun tak mengecewakan. Dengan harga Rp 20 ribu, buah naga merah yang dilumatkan disajikan dalam kondisi dingin lengkap dengan es krim vanila di atasnya.

Dari sisi harga, menu-menu yang dihadirkan di PSPT Rooftop ini masih ramah kantong. Tempatnya juga tak sepengap Pasar Santa yang lebih tertutup, gelap, dan rapat. Di sini, tempat bersantap lebih bervariasi, seperti meja-meja panjang untuk delapan orang atau meja kecil untuk berdua atau empat orang saja. Pengunjung bisa nyaman berlama-lama karena ada panggung hiburan.

AISHA SHAIDRA

Berita lainnya:
Teh Masala, Manis dan Kental dari India
Lapar? Coba Menu Liwet Beralas Daun Pisang
6 Ramuan yang Bikin Payudara Kencang Secara Alami

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.


Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Ilustrasi wanita ke kafe usai bekerja. shutterstock.com
Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.


Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Ilustrasi pelayan membersihkan meja restoran. Shutterstock
Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.


Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.


Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Legend Coffee. TEMPO | Muh. Syaifullah
Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.


Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Beef Merlot di Hakkasan Jakarta, Hotel Alila SCBD Jakarta. (dok. Hakkasan Jakarta)
Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.


Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Gelato di restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. TEMPO | Rini K
Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.


Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ice Latte khas Anthology Coffee & Tea. tabloidbintang.com
Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.


Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Sebuah kreasi Latte Art berbentuk bunga disajikan di dalam segelas kopi latte yang dibuat di kedai kopi Cafe Competence Center di Vienna, Austria, 4 Mei 2017. REUTERS
Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.


Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

16 April 2018

Seorang anak laki-laki menggambar kucing di papan tulis saat berada di Kafe kucing
Kafe Ramah Anak Brood-en-Boter

Kafe di Jakarta tidak hanya memfasilitasi mereka yang ingin bekerja, tapi juga yang ingin mengajak anak balita menikmati suasana kafe masa kini.