Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Sembarang Memberi Kegiatan pada Anak, Simak Usianya

image-gnews
Ilustrasi anak menari. minnesota.cbslocal.com
Ilustrasi anak menari. minnesota.cbslocal.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang memberikan aktivitas pada anak dengan mendaftarkannya di tempat kursus. Ada yang ingin membuat anaknya sibuk, memberikan pengalaman ataupun mengembankan bakat anak. Nah sebelum memutuskan kegiatan tambahan bagi anak di luar sekolah, orang tua harus mengenal karakter, minat dan kebutuhan anak.

Psikolog Rose Mini, mengingatkan orang tua hal-hal penting sebelum mengikutkan anak kursus:
-    Apakah Anda tahu ke arah mana minat anak Anda?
-    Apakah Anda mengenali anak Anda? Kenal di sini bukan tahu nama lengkap serta tanggal lahirnya. Melainkan, apa Anda mengenali kesukaannya dan yang tidak disukainya. Apakah si kecil senang bersosialisasi dengan lingkungan atau kelompok?
-    Apakah anak Anda sangat membutuhkan kursus itu?

Langkah berikutnya, menyesuaikan jumlah dan jenis kursus dengan level sekolah si kecil.

1.    Kelas 1 dan 2 SD.
Anak usia ini membutuh lebih banyak istirahat dan mengeksplorasi lingkungan sekitar. Baik alam maupun sosial. Idealnya cukup satu kursus per minggu. “Saya punya klien. Anaknya berusia 6 tahun tapi sudah diikutkan kursus tiap hari. Bahkan dalam sehari, anaknya ikut dua kursus dengan alasan daripada anaknya enggak ngapa-ngapain di rumah. Kondisi kejiwaannya tertekan karena si kecil gelagapan memahami materi sebanyak itu,” ujar Bunda Romi.

2.    Kelas 3 dan 4 SD.
Usia 8 tahun ke atas, idealnya dua kursus. Kalau pihak sekolah sudah menyediakan kegiatan ekstrakurikuler, maka cukup ikut satu kursus (di luar sekolah) dengan karakter berbeda dari kegiatan di sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.    Kelas 5 dan 6 SD.
Boleh ikut lebih dari dua kursus namun orang tua patut memperhatikan kegiatan harian si kecil. Misalnya, Selasa dan Kamis, sepulang sekolah, anak mampir di rumah kakek. Jika sepulang dari rumah kakek mesti ikut kursus (lalu disambung dengan belajar di rumah), itu melelahkan. Orang tua patut menilik situasi yang dihadapi si kecil per hari. Pastikan proses belajar di sekolah bagus. Jangan semata mengejar peringkat.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
ASIP Boleh Masuk Pesawat, Ini Peraturannya
Riset: Berteriak kepada Anak Sama Bahayanya dengan Memukul
Saran Psikolog Jika Anak Batita Bicara Kasar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

8 hari lalu

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

11 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.


Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

22 Juli 2023

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Seri Parenting: Deretan Kiat Mengajari Anak Batasan Fisik dengan Orang Lain

Saat tumbuh dari bayi hingga balita, orang tua perlu mulai mengajari anak cara menetapkan batasan fisik dengan orang lain maka ilmu parenting perlu.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

12 Juni 2023

Ilustrasi ayah dan anak. Shutterstock.com
Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

Gaya pengasuhan gentle parenting mendorong kerjasama keluarga supaya anak-anak mampu mengungkapkan perasaan mereka.


Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

20 April 2023

Ilustrasi pesta ulang tahun anak. huffpost.com
Gaya Parenting: Hal-hal Penting Diajarkan ke Anak yang Memasuki Usia 1 Tahun

Sebagai orang tua, gaya parenting dengan beberapa aktivitas sederhana dapat membantu Anda mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka.


Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

11 April 2023

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Seri Parenting: Cara Mendidik Anak Sensitif Menjadi Disiplin

Mendidik anak bukanlah sebuah hal yang mudah, terutama anak sensitif sehingga perlu perhatian khusus agar sang anak tetap disiplin. Lantas, caranya?