TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara sambil berteriak, apalagi disertai sumpah serapah, merupakan kebiasaan yang buruk. Namun sebuah studi terbaru menunjukkan, mengumpat justru punya efek positif bagi tubuh.
Para peneliti dari Keele University di Inggris menemukan bahwa berteriak sembari mengumpat bisa meningkatkan kekuatan fisik.
Peneliti dalam studi yang baru-baru ini dipresentasikan dalam konferensi British Psychological Society di Brighton, Inggris itu menjelaskan bahwa mengumpat mentismulasi sistem saraf simpatetik yang efeknya meningkatkan kekuatan.
"Di awal-awal penelitian diketahui mengumpat membuat orang lebih berdamai dengan rasa sakit, karena terstimulasinya sistem saraf simpatetik tubuh. Sistem ini yang juga membuat jantung Anda berdetak kencang kala menghadapi bahaya," kata Stephens.
Kesimpulan ini didapatkan setelah tim yang dipimpin dosen psikologi dari Keele, Dr Richard Stephens, melakukan uji coba yang melibatkan 29 orang partisipan yang rata-rata berusia 21 tahun.
Para partisipan ini diminta melakukan aktivitas semisal bersepeda. Mereka juga diminta mengumpat sambil berteriak dan di bagian lain menyuarakan kata-kata netral.
Peneliti juga merekrut 52 orang partisipan yang rata-rata berusia 19 tahun. Masing-masing dari mereka harus menyelesaikan tes genggaman tangan sambil mengumpat dan mengulangi satu kata netral sebanyak tiga kali.
Hasilnya, mengumpat sembari berteriak bisa meningkatkan kekuatan tubuh partisipan saat melakukan tes anaerobik dan kekuatan genggaman.
Studi lain dari tahun 2011 menemukan bahwa menyumpah dapat meningkatkan kemampuan orang untuk mentolerir rasa dingin.
Kendati begitu, para peneliti mengaku masih membutuhkan penelitian lebih menyeluruh mengenai kekuatan mengumpat.
Berita lainnya:
Penyakit yang Paling Banyak di Indonesia Versi Pakar Asal Austria
5 Kesenangan yang Bikin Kamu Semangat Bangun Pagi
Asisten Ungkap Rahasia di Sepatu Jackie Kennedy