TEMPO.CO, Jakarta – Kasus penggunaan narkoba oleh para pesohor di negeri ini terus bermunculan. Setelah Ridho Rhoma, belakangan ini yang hangat adalah berita ditangkapnya penyanyi rap Iwa Kusuma atau yang lebih populer dengan Iwa K.
Iwa K ditangkap di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu, 29 April 2017, saat hendak terbang ke Makassar. Di saku kiri celananya, ditemukan ganja seberat 1,4850 gram.
Menurut Spesialis Kedokteran Jiwa dari Klinik Psikomatik RS Omni Alam Sutera, Tangerang, Dr Andri, SpKJ, alasan penggunaan narkoba atau ganja sebenarnya bermacam-macam dan bisa juga karena tujuan tertentu.
Pemakaian stimulan, misalnya, dilakukan artis untuk meningkatkan energi karena harus bekerja tanpa henti, tidak tidur, dan sebagainya. Untuk menjaga stamina agar bisa memenuhi tuntutan aktivitas tersebut, mereka pun menggunakan stimulan sebagai doping.
”Penggunaan ganja berbeda. Ganja sifatnya justru menenangkan, untuk mengurangi kecemasan dan membuat rileks. Jadi, berbeda dengan stimulan, meski kedua zat ini sama-sama punya efek tak baik buat otak,” ucap Andri.
Menurut Andri, stimulan membuat orang berhalusinasi, ganja pun demikian. Ganja membuat orang berhalusinasi secara visual sehingga tak sedikit orang yang menggunakannya dengan sengaja karena ingin berhalusinasi.
”Ganja meningkatkan efek halusinasi. Gambar-gambar yang awalnya terlihat biasa saja menjadi terlihat indah. Warna-warna yang semula tidak bisa muncul jadi muncul,” kata Andri.
Penggunaan ganja sebelumnya juga sempat memunculkan kontroversi mengenai legal atau tidaknya digunakan sebagai pengobatan. Di beberapa negara, penggunaan ganja sebagai obat sudah dilegalkan.
PIPIT | SUSAN
Baca juga:
Hipertensi Juga Bisa Menyerang Paru, Apa Penyebabnya?
Jurus Annisa Bahar Lindungi Buah Hatinya dari Narkoba
Rahasia Pernikahan Langgeng Channing dan Jenna Dewan Tatum