TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pertumbuhan karakter, selalu ditekankan pada pentingnya proses, bukan hasil. Sesibuk apapun aktivitas orang tua, mereka mesti bersahabat dengan anaknya. Bagi orang tua dan anak yang sibuk, upayakan ada waktu khusus yang bisa diluangkan untuk berinteraksi.
Ketua Yayasan Semai Jiwa Amini Diena Haryana, mengatakan hubungan orang tua dengan anak adalah fondasi kehidupan manusia. Sedini mungkin, pendekatan seperti ini dilakukan sampai usia otak anak berkembang penuh, yaitu 20 tahun. Pada proses pendekatan itulah orang tua jadi tahu bagaimana karakter anak-anak mereka tumbuh.
Pengajar psikologi Universitas Indonesia, Tjut Rifameutia, juga setuju bahwa proses sebagai hal terpenting dalam perkembangan seorang anak. Karena itu, pasangan yang akan menikah mesti tahu nilai-nilai apa yang ingin dikembangkan untuk anak-anaknya. "Mama-papa adalah guru pertama anak-anak," ujarnya.
Dalam tahap psikologis, perkembangan penting anak terjadi pada usia 5 tahun. "Saat itu anak-anak menyerap apa pun yang dilakukan orang tuanya," kata Tjut. Sebab itu, orang tua menjadi teladan nilai-nilai tersebut.
Dia mencontohkan, ayah dan ibu sebaiknya bicara jujur satu sama lain dan kepada anak. "Kalau salah mengaku salah," ujarnya. Dari sini, kata Tjut, pembentukan karakter anak akan terjadi. "Paling tidak, kalau ada salah dan dia menyimpan, ada konflik batin, dan itu bisa dilihat orang tuanya."
Sebagai sahabat, Diena menambahkan, anak tak boleh dihakimi ketika bersalah. Sebab, emosi anak juga bisa tersulut. "Anak-anak penuh emosi, jadi orang tua yang mesti sabar," ujarnya.
Berita lainnya:
Interaksi, Kunci Rasa Percaya Diri pada Si Kecil
Ayah-Bunda, Bantu Anak Menjadi Pribadi Optimistis
Rasa Tak Mampu, Biang Kerok Tak Percaya Diri pada Anak