Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Temukan Zat Pelawan Sel Kanker pada Teh Hijau

image-gnews
Stephen Litt..wp.com
Stephen Litt..wp.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usianya memang baru menginjak 12 tahun. Namun, Stephen Litt sudah bisa membuat orang tuanya berbangga hati dan orang-orang berdecak kagum kepadanya. Stephen Litt memenangkan penghargaan berkat penemuan zat untuk melawan sel kanker dalam teh hijau.

Penemuan ini bermula dari rasa penasaran Stephen Litt terhadap dua keluarga temannya yang mengidap kanker payudara. Stephen pun mulai melakukan riset tentang kanker dan menemukan artikel tentang menurunnya angka penyakit di Jepang yang berkaitan dengan antioksidan pada teh hijau. Baca: Setiap Jam, 1 Wanita Indonesia Meninggal karena Kanker Serviks

Stephen Litt dan ayahnya yang merupakan seorang ahli kimia, Leslie Litt, memulai penelitian dengan membangun laboratorium di rumahnya. Penelitian dilakukan dengan membagi 100 cacing planaria ke dalam empat kelompok untuk menguji apakah polyphenol dalam teh hijau bisa mencegah berkembangnya tumor pada cacing yang terpapar karsinogen. Baca juga: Salah Satu Cara Sederhana Mencegah Kanker: Perbanyaklah Tertawa

Planaria dipilih karena memiliki sel punca atau stem cells bernama neoblasts yang menyerupai sel kanker. Stephen Litt beranggapan dengan menghentikan fungsi neoblasts maka bisa mendorong penyembuhan pada kanker. Sang ayah meracik sendiri karsinogen agar Stephen tidak terpapar oleh zat-zat berbahaya. Artikel lainnya: Kanker Serviks Muncul Tanpa Gejala, Waspadai Tanda-tandanya

Selain memenangkan penghargaan, penelitian Stephen Litt yang ditujukan untuk Georgia Science and Engineering Fair ini menarik perhatian peneliti dari Tufts University. Pihak universitas pun mengundang Stephen di laboratorium mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sang ayah, Stephen Litt sangat senang mengunjungi laboratorium tersebut karena usianya yang belum cukup, ia sebelumnya belum pernah mengunjungi laboratorium asli.

Meski tertarik melakukan penelitian, Stephen Litt tetap memiliki waktu luang untuk bermain alat musik oboe, tenis, karate, ikut kegiatan pramuka, hingga bermain video games.

Di masa yang akan datang, menurut sang ayah, Stephen Litt ingin melakukan transplantasi sel tumor manusia ke dalam cacing planaria dan memberikan paparan zat anti kanker untuk menguji apakah zat tersebut ampuh melawan kanker.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.