TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dihajar dengan terapi, sel kanker yang tersisa bisa menjadi resisten. Begitu terapi pertama selesai, sel kanker dinyatakan nol. Dua tahun kemudian sel itu tumbuh lagi. Pasien menjalani pengobatan lagi. Sel kanker dinyatakan nol lagi. Tahun berikutnya, sel itu tumbuh lagi. Baca: Kondisi Julia Perez Naik-Turun, Ketahui Fase Kanker Serviks
Ketika sel hendak dimatikan dengan terapi sudah tidak mempan. Lantas, apa yang harus dilakukan pasien ketika ia dinyatakan sembuh dari kanker?
Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K) menyarankan, mengubah pola hidup. "Sistem imun tubuh harus kuat. Jangan sampai kena infeksi," kata dia. Baca juga: Menangkal Sel Kanker dengan Cabai
Caranya, hindari kegiatan yang memicu penurunan imunitas. Bekerja keras hingga kelelahan salah satu pemicu terjadinya infeksi. Ketika kelelahan, pembuluh darah di tubuh menyempit. “Ketika pembuluh darah menyempit, aliran darah berkurang. Kalau aliran darah berkurang, otomatis laju sel darah putih juga berkurang. Kalau sel darah putih berkurang, pertahanan tubuh melemah. Lagi-lagi, itu menjadi celah bagi sel kanker untuk bergerak bebas,” ujar Andrijono.
Kedua, ingat bahwa waktu yang dibutuhkan sel kanker untuk bangkit tidak bisa ditebak. Ada yang setengah tahun, bahkan ada yang bangkit hanya dalam satu bulan. Jika kebangkitan sel kanker itu butuh waktu kurang dari enam bulan, maka ia bersifat resisten. Kalau sel kanker butuh waktu satu tahun lebih untuk kembali, itu masih dianggap bagus.
Untuk mendeteksi bangkit tidaknya sel kanker, pasien yang sudah dinyatakan sembuh harus rutin kontrol. Satu tahun pertama setelah dinyatakan sel kanker nol, pasien harus kontrol setiap bulan mengingat, risiko sel kanker tumbuh lagi paling besar terjadi di tahun pertama.
Setelah satu tahun pertama dinyatakan aman, pasien menjalani kontrol dua bulan sekali pada tahun kedua. Setelah tahun kedua dinyatakan aman, pasien menjalani kontrol rutin tiga bulan sekali.
“Ketika tahun ketiga dinyatakan aman, pasien menjalani kontrol setiap semester pada tahun keempat dan seterusnya. Sampai kapan? Seumur hidup. Berkaca dari pengalaman beberapa pasien saya, ada sel kanker yang kembali setelah sembilan tahun. Saat terdeteksi, penyebarannya sampai ke tulang belakang. Semua itu berawal dari rasa pegal di tulang belakang,” jelas Andri.
TABLOIDBINTANG
Artikel lain:
Kata Pakar, Makanan Asin Tak Bikin Haus Lho
Ini Risikonya Jika Makan Alpukat Kebanyakan