TEMPO.CO, Jakarta - Menopause menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah masa berhentinya haid yang permanen akibat dari hilangnya aktivitas folikuler ovarium. Menopause terjadi sesudah 12 bulan berturut-turut tidak haid dan tidak ada penyebab patologi atau fisiologi lain.
Berdasarkan waktu terjadinya, menopause dibagi menjadi dua bagian, yaitu alami dan buatan. Menopause alami terjadi karena pertambahan usia sehingga ovarium mengalami penurunan fungsi. Akibatnya terjadi penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron.
Sebagai kompensasinya, tubuh pun bereaksi dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian, termasuk berhentinya menstruasi. Menopause alami terjadi pada usia 45-55 tahun.
Sementara itu, menopause buatan atau menopause dini bisa diakibatkan operasi seperti pengangkatan indung telur, atau ovarium, dan bisa juga karena pengaruh obat-obatan, seperti pad aterapi radiasi atau kemoterapi untuk pengobatan tumor pada perempuan yang masih berovulasi. Kegagalan ovarium prematur pada usia 40, 30, bahkan 20 tahun juga bisa menyebabkan menopause.
Menurut Dr. Ni Komang Yeni SpOG dari Klinik Bamed, masa transisi menopause biasanya 3-5 bulan. Para wanita diminta untuk tidak khawatir menghadapi masa menopause karena hal itu pasti akan terjadi. Persiapan tak ada masalah bila dilakukan dengan baik, misalnya dengan berolahraga yang teratur.
"Olahraganya bsia dikombinasikan, jangan yang berjenis kardio semua, seperti lari atau bersepeda. Mungkin bisa digabung dengan angkat beban. Justru yang diutamakan itu angkat beban dan bsia dilakukan di sela olahraga kardio," saran Dr. Yeni di sela-sela acara seminar "Sehat Reproduksi Milik Segala Usia" di Jakarta, Selasa, 25 April 2017.
Selain baik untuk suasana hati, olahraga juga berguna untuk tulang yang kuat. Sebab, orang yang sudah menopause biasanya mengalami masalah dengan suasana hati dan bahkan depresi.
PIPIT
Artikel lain:
Syarat Mandi Malam yang Menyehatkan
Ini Risikonya Jika Makan Alpukat Kebanyakan
11 Manfaat Memasukkan Mangga dalam Menu Makan