TEMPO.CO, Jakarta - Mata adalah jendela dunia. Ungkapan ini menggambarkan betapa pentingnya mata dalam kehidupan seseorang. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang peduli kesehatan matanya.
Hal ini terlihat dari data yang diperoleh Jakarta Eye Center (JEC) ketika melakukan pemeriksaan mata terhadap 2000 orang beberapa waktu lalu.
"Dari 2000 orang yang diperiksa tersebut, sekitar 50 persen di antaranya menderita kelainan mata," ujar Head of Eye Check JEC Dr. Damara Andalia.
Tidak jauh berbeda dengan penyakit lainnya, menurut Damara banyak pasien yang baru datang berobat ketika mereka merasakan gangguan pada mata atau ketika kondisi mata sudah cukup parah.
Idealnya, pemeriksaan mata rutin dilakukan setiap enam bulan sekali. Khusus untuk mereka yang mengidap penyakit diabetes, hipertensi, atau penyakit infeksi seperti tuberkulosis (TBC) dan penyakit lainnya yang kemungkinan memengaruhi kesehatan mata, disarankan untuk memeriksakan mata setiap tiga bulan sekali.
Pemeriksaan mata rutin tidak hanya bermanfaat untuk mendeteksi kelainan pada mata, namun juga bisa mendeteksi kelainan pada tubuh. "Contohnya, kita pernah mendeteksi adanya tumor di kepala dengan pemeriksaan mata," imbuhnya.
Pemeriksaan mata di JEC sendiri hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit dengan alat bernama 3nethra. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi risiko katarak, glaukoma (kerusakan saraf penglihatan) dan pemeriksaan bagian depan serta belakang mata.
Terakhir, pemeriksaan mata bisa dilakukan sedini mungkin yaitu mulai usia di atas 5 tahun.
"Mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita kelainan mata juga wajib memeriksakan matanya secara rutin, terutama untuk mencegah penyakit glaukoma yang jadi penyebab kebutaan kedua di dunia," pungkasnya.
Baca juga :
Jadi Wanita Karier Boleh Saja,Tapi Jangan Lupa Peran di Rumah
5 Penyakit Ini Lebih Sering Menyerang Wanita