Sepanjang tahun lalu, perusahaan membukukan laba hingga Rp 376 miliar dibandingkan kinerja tahun 2015 yang merugi Rp 25 miliar. Kas yang minus berbalik menjadi positif setelah dilakukan penghematan terutama dalam perpanjangan sewa menara. Total pengguna XL mencapai 46,5 juta pelanggan.
Dian pun memutar otak untuk memenuhi Rencana Pitalebar Indonesia yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Operator harus menyediakan layanan 4G LTE yang mampu menyuguhkan bandwith sampai 100 Mbps. Layanan 4G LTE XL menjangkau 100 kota, dengan lebih dari 8.200 BTS. Cakupan pelanggannya mencapai 53 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Pekan lalu, Dian menggandeng Ericsson Indonesia melakukan uji coba teknologi jaringan 5G pertama kali di Indonesia. Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan kecepatan koneksi hingga 20 giga bps. Ia memperkirakan, teknologi ini dapat diaplikasikan pada 2020. "Berarti tinggal 3 tahun lagi, bahkan bisa lebih cepat, karena saat ini pertumbuhan layanan 4G sangat cepat."
Tahun ini, Dian menganggarkan belanja modal perusahaan sebesar Rp 7 triliun untuk memperluas jaringan. XL akan membangun sekitar 17 ribu BTS 4G, sekaligus mengembangkan layanan ke 330 kota lain.
Dian yakin prestasinya di industri telekomunikasi, antara lain karena dukungan keluarga. Ia merasa beruntung dengan kemampuannya saat ini. "Beruntungnya perempuan dilahirkan dengan kemampuan lebih baik dalam hal spatial ability dan juga orchestration ability dibanding laki-laki."
PUTRI ADITYOWATI