Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kartini, Christine Hakim: Perempuan Bukan Bersaing

Editor

Susandijani

image-gnews
Christine Hakim. TEMPO/Rully Kesuma
Christine Hakim. TEMPO/Rully Kesuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Christine Hakim merasa lega saat mengunjungi makam Kartini di Rembang, Jawa Tengah. Sebab di sana ia melihat foto Kartini bersama suaminya.

“Saya merasakan relieve ketika mengunjungi makam Kartini. Saya melihat foto Kartini dan suaminya, ada aura bahagia pada kehidupan Kartini dan suaminya,” ujar Christine Hakim belum lama ini.

Padahal suami Kartini diketahui berpoligami setelah Kartini melahirkan anaknya. “Ditengarai hal ini memberikan kepedihan mendalam pada Kartini, ternyata dia tetap ikhlas menerima dan menjalani perannya sebagai istri meski suaminya menikah lagi,” kata Christine Hakim.

Menurut Christine Hakim, Kartini merasakan betul dukungan suami kepadanya untuk terus belajar dan memajukan perempuan Jawa. Kartini mempunyai pemikiran visioner meski tumbuh bukan dari keluarga ningrat. Pada akhirnya ia membuat keputusan kontroversial dengan tidak mengambil beasiswa ke Belanda yang dia dapatkan.

Christine Hakim berpendapat peran dan pengaruh ibunya cukup besar dalam pengambilan keputusan. Ada beban kepedihan yang luar biasa dan begitu berat yang Kartini tanggung atas keputusannya untuk tetap mendampingi keluarga dan suaminya dengan ikhlas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebenarnya dari dulu Kartini tidak bisa disebut mewakili perempuan Indonesia,” ujar dia. Di Sumatera problemnya beda, bahkan di Aceh di masa penjajahan Belanda ada 23 perempuan menjadi pemimpin di kesultanan Aceh. "Saya lebih senang kalau ada peringatan bukan Hari Kartini tapi Hari Ibu atau Hari Wanita,” kata Christine Hakim atas opininya.

Menurut Christine Hakim, perempuan tidak lagi terpaku pada permasalahan emansipasi saja. Namun lebih pada menjawab tantangan ke depan. Perempuan sekarang tak lagi punya hambatan untuk menuntut ilmu dan berkarier setinggi mungkin. Yang menjadi kekhawatiran Christine Hakim adalah jika perempuan tidak lagi bisa menjaga sisi kewanitaannya, sisi kelembutan dan penyeimbang laki-laki. "Bukan bersaing," katanya.

WAHYU WINDHIANTI

Berita lainnya:
Inka Williams, Gigi Hadid Versi Bali
Rajin Olahraga, Rita Ora: Wanita Perlu Sehat, Bukan Kurus
Kanker Serviks Bisa Dicegah dengan Cara Sederhana dan Murah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

4 hari lalu

Foto poster Serial Ellyas Pical. Foto: Falcon Pictures.
Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

Serial Ellyas Pical memiliki kualitas produksi yang tinggi, terlihat dari sinematografi yang indah, set yang detail, dan kostum yang otentik.


Christine Hakim Menangis Perankan Ibunda Ellyas Pical: Tak Tega Pukuli Petinju Legendaris

14 hari lalu

Christine Hakim saat menghadiri keterangan pers peluncuran serial Ellyas Pical. Foto: Falcon Pictures.
Christine Hakim Menangis Perankan Ibunda Ellyas Pical: Tak Tega Pukuli Petinju Legendaris

Christine Hakim mengaku adegan dalam series itu yang membuatnya terenyuh dan sedih ketika harus menghukum Ellyas Pical.


7 Film Pendek Terbaru di Bioskop Online, tentang Kesehatan Mental hingga Time Travel

14 hari lalu

Reza Rahadian dalam film TRIS. Dok. Bioskop Online
7 Film Pendek Terbaru di Bioskop Online, tentang Kesehatan Mental hingga Time Travel

Salah satunya film pendek yang dibintangi Reza Rahadian dan Christine Hakim, mempertanyakan kewarasan seseorang ketika bersama keluarganya.


Joko Anwar Satukan Pemenang Piala Citra FFI dalam Film Siksa Kubur

14 hari lalu

Beberapa pemain film Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar: (kiri ke kanan) Reza Rahadian, Jajang C. Noer, Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Arswendy Bening Swara. Dok. Come and See Pictures
Joko Anwar Satukan Pemenang Piala Citra FFI dalam Film Siksa Kubur

Joko Anwar menjelaskan alasannya menyatukan para pemain dan kru film langganan Piala Citra untuk terlibat di film barunya, Siksa Kubur.


Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

19 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.


Berkat Kemampuan Aktingnya, Christine Hakim Masuk Forbes 50 Over 50: Asia 2024

19 Januari 2024

Christine Hakim saat ditemui usai acara Pameran batik era Soekarno di Sarinah, Jumat, 24 November 2023/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita
Berkat Kemampuan Aktingnya, Christine Hakim Masuk Forbes 50 Over 50: Asia 2024

Dijuluki Grand Dame perfilman Indonesia, Christine Hakim masuk dalam jajaran 50 Over 50: Asia 2024 berkat kemampuan aktingnya yang diakui dunia.


Prilly Latuconsina Raih Piala Citra Pertama Lewat Film Budi Pekerti di FFI 2023, Ini Beberapa Filmnya

17 November 2023

Prilly Latuconsina/Foto: Instagram/Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina Raih Piala Citra Pertama Lewat Film Budi Pekerti di FFI 2023, Ini Beberapa Filmnya

Prilly Latuconsina meraih Piala Citra pertamanya sebagai pemeran pendukung wanita terbaik di FFI 2023, lewat film Budi Pekerti. Ini beberapa filmnya.


Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

1 November 2023

Film Soekarno. Foto: Netflix
Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

Berikut sederet aktor yang pernah mainkan peran sosok pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Dian Sastro menjadi RA Kartini, Roy Marten berlakon siapa?


Madani Film Festival 2023 Angkat Perjalanan Setengah Abad Karier Christine Hakim

11 Oktober 2023

Christine Hakim dan Slamet Rahardjo dalam film Di Balik Kelambu (1982)
Madani Film Festival 2023 Angkat Perjalanan Setengah Abad Karier Christine Hakim

Christine Hakim telah memberikan warna dan energi bagi kemajuan ekosistem industri film tanah air.


Kelas Akting Bersama Christine Hakim di Jakarta Film Week 2023, Ini Syaratnya

10 Oktober 2023

Christine Hakim. TEMPO/Rully Kesuma
Kelas Akting Bersama Christine Hakim di Jakarta Film Week 2023, Ini Syaratnya

Peserta yang terpilih nantinya berkesempatan untuk ikut membedah perjalanan keaktoran Christine Hakim dalam kelasnya.