Mengenai karier perempuan di birokrasi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyayangkan masih kentalnya kultur patrilineal di beberapa daerah dan sejumlah sektor. "Kita tidak bisa memungkiri itu," ujarnya.
Khofifah mencontohkan, di tubuh TNI dan Polri, seorang perempuan harus bekerja ekstra keras untuk mencapai pangkat jenderal. "Kita punya beberapa perempuan bintang dua di TNI dan Polri, tapi untuk bisa mencapai bintang tiga rupanya masih harus bekerja lebih keras," ujarnya.
Anggapan perempuan kurang mahir menggunakan alat utama sistem pertahanan (alutsista), menurut Khofifah, bukan alasan sehingga perempuan ditempatkan sebagai warga negara kelas dua. "Alat berat pun sesungguhnya bisa di-remote atau dikendalikan dengan sistem, tak harus digendong ke mana-mana," ucapnya. "Jadi, menurut saya, tidak ada alasan pengesampingan perempuan di berbagai lini dan profesi."
Selain di lingkungan militer, Khofifah mengatakan perempuan juga belum banyak yang berkecimpung di bidang politik. Buktinya, dia melanjutkan, jumlah wanita di jajaran struktural partai politik dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat masih bisa dihitung dengan jari.
Baca: Dian Sastro Ambil 3 Ajaran Penting dari Kartini
Selanjutnya: Menteri Retno dan keberuntungannya