Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesalahan Pakai Lensa Kontak yang Membahayakan Mata

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, mengatakan ada 1.000 kasus yang diakibatkan infeksi lensa kontak. Satu dari lima infeksi tersebut menyebabkan kerusakan, seperti penurunan fungsi penglihatan, kornea tergores, dan transplantasi kornea.

Sekitar 25 persen kasus infeksi tersebut disebabkan oleh kebiasaan buruk pengguna lensa kontak. Berikut lima kesalahan yang mungkin kita lakukan saat memakai lensa kontak serta cara mencegahnya:

#Menggunakan lensa kontak saat tidur
Enzim dan antibodi yang melindungi mata membutuhkan oksigen untuk melawan bakteri. Ketika mata tertutup saat tidur, pasokan udara berkurang. Oleh karena itu, menggunakan lensa kontak saat tidur semakin mengurangi jumlah oksigen di mata. Intinya, ketika ingin tidur, maka lepaskan lensa kontak.

#Memegang lensa kontak dengan jari yang kotor
Untuk menghindari perpindahan minyak, kotoran, dan bakteri ke mata, bersihkan tangan sebelum memegang lensa kontak.

#Tidak mengganti air lensa
Asisten profesor oftalmologi di Icahn School of Medicine, New York, Reena Garg, MD, mengatakan tidak mengganti air lensa kontak setelah digunakan sama dengan mencuci baju dengan air kotor. Menurut CDC, kita harus selalu menggunakan air larutan garam khusus lensa kontak untuk membersihkannya, jangan pernah menggunakan air biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Mandi tanpa melepas lensa kontak
CDC menyarankan untuk selalu menjauhi lensa kontak dari air, terutama air kolam renang, untuk menghindari infeksi mata yang menyebabkan kebutaan akibat amuba bernama Acanthamoeba. Bakteri dan parasit dalam air bisa masuk ke lensa kontak. Jika kita perenang atau memiliki hobi berenang, sebaiknya menggunakan kacamata renang saat menyelam.

#Menggunakan lensa kontak terlalu lama
Ketika berada di rumah atau pada saat akhir pekan, berikan waktu istirahat untuk mata dan gunakan kacamata. Steven Shanbom, MD, ahli kesehatan mata di Berkeley, Amerika Serikat, menyarankan sebaiknya jangan menggunakan lensa kontak lebih dari 14 jam.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Memotivasi Orang Lain, Pahami Dulu 3 Elemennya

7 Fakta Sarin, Mengatasinya? Mandi dengan Sabun
Bersikap Sok Cuek atau Genit demi Cowok Incaran, Cek Zodiaknya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.