TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki banyak pengikut di media sosial menjadi salah satu kebanggaan bagi kaum milenial. Bahkan, saat ini ada jasa penjual pengikut yang menjanjikan pengguna akun sosmed Instagram dengan beragam harga.
Fotografer Pramudina Narundana adalah satu dari sekian pemilik akun Instagram dengan jumlah puluhan ribu followers. Dina mengungkapkan rahasia yang membuatnya berhasil mencuri hati pengguna media sosial.
1. Konten bagus
Unggah foto menarik yang sesuai dengan minat, entah itu bertema fashion, makanan, atau pemandangan. Buatlah foto yang jelas dan tidak bermasalah secara teknis, misalnya gambar foto pecah atau buram, karena tangan goyang saat memotret.
"Saya hanya ingin memajang foto yang benar-benar bagus di Instagram," kata perempuan yang mulai memiliki akun Instagram sejak 2011 itu. Perempuan kelahiran 1 Februari 1991 itu senang melancong sehingga foto alam dan pemandangan sering menghiasi Instagramnya.
2. Informatif
Keterangan foto penting untuk menjelaskan foto yang diunggah. Dina mengatakan setiap foto harus memiliki cerita yang informatif.
3. Komunikatif
Ia menyelipkan kalimat-kalimat yang membuatnya bisa berinteraksi dengan pengikutnya di Instagram, misalnya, "Selamat siang, sudah makan belum?" yang bisa mengundang orang untuk berkomentar.
4. Cari tema yang diminati
Cari bidang apa yang diminati untuk diwujudkan dalam bentuk foto yang akan diunggah ke Instagram. Bila suka kuliner, berusahalah mencari tempat makan baru agar konten semakin banyak. Bila gemar melancong, seringlah berjalan-jalan agar bisa mendapatkan foto bagus dan beragam.
Penggemar mode bisa sering datang ke peragaan busana untuk menjepret fashion terkini. Bila beruntung, Anda akan didatangi klien yang sesuai dengan karakter yang diusung.
5. Konsisten
Jangan harap bisa punya pengikut banyak bila hanya mengunggah foto tiga bulan sekali, kecuali Anda seorang tokoh terkenal seperti aktor ternama. Anda harus konsisten dalam mengunggah foto, misalnya satu foto per hari.
Dina bisa mengunggah hingga lima foto dalam sehari saat sedang berjalan-jalan menjelajahi tempat baru. Bila tidak ada kegiatan atau foto baru, ia mengunggah foto-foto lama yang belum pernah dibagikan ke pengikutnya.
Konsisten juga diterapkan untuk gaya foto yang Anda usung, misalnya hitam putih atau sephia atau dengan filter andalan tertentu sehingga tone dari setiap foto tetap sama.
6. Momen vs gawai
Menangkap momen saat mengabadikan foto lebih penting dari gawai yang Anda gunakan. Anda lebih suka menjepret foto dengan kamera, mana saja tak masalah selama momennya bisa diabadikan.
"Saya terganteng saat momen itu lagi pegang apa, kamera atau handphone," kata Dina. Namun, ia berpendapat teknologi kamera masih belum tergantikan walau ponsel kini semakin canggih dengan fitur ini dan itu. "Lensanya kan berbeda, seperti di handphone bisa blur juga tapi digital, beda dengan blur kamera."
BISNIS
Artikel lain:
Momentum Penting Saat Kita Butuh Teman
Anda Penantang atau Bukan? Simak Kata Zodiak
7 Fakta Sarin, Mengatasinya? Mandi dengan Sabun