TEMPO.CO, Jakarta - Ketika hendak makan di restoran, tentu kita sudah membayangkan bagaimana suasana, cara makan, dan hidangan apa saja yang akan tersaji. Meja kursi yang tertata rapi, peralatan makan lengkap di atas meja, serta hidangan yang terlihat apik dan nikmat di lidah.
Tapi di restoran yang satu ini, lupakan soal table manner atau etika makan khususnya yang menggunakan sendok, garpu, dan pisau. Manajemen La Brassarie Restaurant di Hotel Le Meridien menantang pengunjung untuk kembali ke masa kecil dengan menyantap hidangan menggunakan tangan. “Kembali ke masa kecil, dari situlah gagasan ini bermula,” kata Executive Chef La Brassarie Restaurant, Roger Rechstainer kepada Tempo, Kamis 30 Maret 2017.
Baca Juga:
Rechstainer lantas menceritakan sedikit masa kecilnya di Switzerland. Saat balita, ibunya mengajarkan bagaimana makan dengan menggunakan sendok. Tapi Rechstainer kecil yang belum fasih memakai peralatan makan itu sering kali tak sabaran. “Kalau makanan tak bisa diambil pakai sendok, jemari tangan saya langsung meraihnya,” ujarnya sambil tertawa.
Executive Chef La Brassarie Restaurant, Roger Rechstainer (tengah) memberikan penjelasan tentang menu dalam tantangan 'Makan Pakai Tangan di Hotel Le Meridien, Jakarta. (TEMPO | Rini K)
Orang Indonesia, menurut Rechstainer, juga sudah terbiasa makan pakai tangan. Buktinya, di rumah makan Padang misalnya, setiap pengunjung bebas memilih makan pakai tangan atau dengan sendok-garpu. “Mungkin ada yang yang berpikir, enggak pantas makan di restoran atau hotel pakai tangan, tapi di rumah kita terbiasa melakukannya,” ujarnya. “Sebab itu, kami ingin menghadirkan sensasi tersebut di hotel, di restoran ini.”
Supaya sensasi makan pakai tangan lebih terasa, Rechstainer mengolah sejumlah bahan makanan yang kurang ‘sreg’ atau sukar jika disantap dengan sendok, garpu, dan pisau. Bahan makanan tersebut antara lain kepiting, kerang, ceker ayam, dan iga sapi. “Intinya ada tiga jenis: seafood, ayam, dan daging sapi,” ujarnya.
Bagi pengunjung yang sudah siap menyantap hidangan di meja makan, pramusaji akan memberikan serbet makan berwarna putih dengan tulisan ‘Get Your Hands Dirty’ di bagian depan. Pengunjung dapat mengalungkan serbet tersebut, sehingga makanan tak mengotori pakaian. Di meja makan juga tersedia semangkuk air beserta sebuah jeruk nipis yang telah diiris untuk mencuci tangan.
Mengenai cita rasa hidangan, ada beberapa variasi rasa yang ditawarkan, yakni bumbu barbekyu, lada hitam, pesmol, dan aneka saus sambal khas nusantara. Hidangan paha ayam bumbu barbekyu misalnya, terdiri dari sepotong paha ayam berbalur bumbu barbekyu. Tingkat kematangan dan rasa gurihnya pas.
Aneka menu yang disajikan dalam tantangan 'Makan Pakai Tangan' di La Brassarie Restaurant di Hotel Le Meridien. Beberapa pilihannya antara lain paha ayam bumbu barbekyu, udang, dan ikan salmon. (TEMPO/RINI K)
Jika pengunjung masih makan paham ayam dengan sendok-garpu, ada beberapa hidangan yang memaksa mereka melepaskan peralatan makan itu. Menu dengan bahan ceker ayam, kepiting, dan iga sapi membuat jemari ingin segera menguliti dan menikmatinya. Jemari bisa dengan mudah dan lincah memisahkan kulit dan otot di setiap ruas ceker ayam. Alhasil, tak ada jari yang luput dari bumbu.
Beberapa olahan ceker ayam, iga sapi, dan kerang dalam tantangan 'Makan Pakai Tangan' di La Brassarie Restaurant di Hotel Le Meridien, Jakarta. (TEMPO|Rini K)
Mengenai minuman, ada dua pelepas dahaga yang diklaim bermanfaat buat kesehatan. Minuman itu adalah Healthy Vitale Drink dan Cucumber Sparkling. Healthy Vitale Drink terbuat dari jus apel yang dicampur air isotonik, dan seledri. Sedangkan Cucumber Sparkling merupakan campuran air soda dan mentimun.
Healthy Vitale Drink (TEMPO|Rini K)
Cucumber Sparkling (TEMPO|Rini K)
Marketing Communication Manager Le Meridien Jakarta, Arditiya Chandra Putra mengatakan, tersedia sekitar 42 menu dalam tantangan ‘makan pakai tangan’ yang berlangsung sepanjang April-Mei 2017, mulai pukul 18.00-22.30 WIB. “Bentuknya dinner buffe (makan malam prasmanan),” katanya. Ada dua versi harga untuk seluruh sajian itu, yakni Rp 325 ribu ++ (termasuk 1 beverage) dan Rp 275 ribu untuk reguler.
RINI K
Berita lainnya:
Owl Cafe, Aroma Semenanjung Malaya
Sannakji, Sajian Gurita Hidup dari Korea
Pai Hokkaido dan Pablo, Mana Lebih Enak?