TEMPO.CO, Jakarta - Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seseorang untuk mencapai tujuan. Tahun 1950-an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Ada beberapa teori yang berkembang pada masa itu, seperti Teori Hierarki Kebutuhan, Teori X dan Y, serta Teori Dua Faktor.
Definisi motivasi sendiri memiliki tiga elemen utama, seperti dikutip dari buku “A Soul of Healing” karya pakar pengobatan tradisional Cina, Master Wong.
Berikut ini adalah tiga elemen yang disebutkan dalam buku tersebut ,
1. Intensitas (ukuran)
Intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan.
2. Arah
Arah adalah upaya yang dikaitkan dengan hasil yang akan dicapai agar menguntungkan.
3. Ketekunan
Ketekunan merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Teori motivasi yang paling terkenal adalah Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Ia membuat hipotesa bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dan lima kebutuhan. Pertama adalah fisiologis, yaitu rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lain.
Kedua adalah rasa aman, yaitu rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional. Ketiga yaitu kasih sayang, sebuah rasa kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan.
Keempat adalah penghargaan baik internal maupun eksternal. Kelima adalah aktualisasi diri, yaitu pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.
Maslow memisahkan lima kebutuhan itu ke dalam urutan berbentuk piramid. Yaitu kebutuhan paling bawah adalah kebutuhan fisiologis dan kemudian rasa aman. Sementara di atasnya ada kasih sayang, penghargaan, dan di puncak pyramid adalah aktualisasi diri.
Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah mendapat pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif.
PIPIT
Baca juga :
Sering Pakai Sepatu Jinjit Berisiko Bungkuk
6 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Area Kewanitaan