TEMPO.CO, Jakarta - Gaya desain interior Bohemian terkesan bebas dan cenderung acak-acakan tetapi tidak urakan. Berawal dari kehidupan pengembara yang selalu berpindah.
Bicara gaya Bohemian ini memang tidak sepopuler gaya desain interior lainnya, seperti Industrial, Rustic maupun Minimalis. Namun bukan berarti gaya ini tidak cocok diaplikasikan sebagai hunian. Terlebih bagi para penghuni berjiwa dinamis dan berselera seni tinggi gaya ini rasanya sesuai diterapkan di rumah-rumah mereka.
Desainer Interior Ary Juwono menjelaskan Bohemian itu sendiri bermakna sesuatu kasual dan tidak formal. Dalam pemahaman yang lebih luas, Bohemian merupakan sifat sosial dari masyarakat tertentu yang sering berpindah-pindah tempat.
Bila definisi tersebut ditarik ke dunia interior, maka gaya Bohemian dapat dideskripsikan sebagai gaya kasual yang tidak terpaku pada aturan keilmuan desain. "Sebuah gaya di mana harmoni, warna, material maupun bentuk bisa dipadukan tanpa takut dibilang salah," ujar Ary.
Lewat pendekatan seperti itu, menurut Ary, banyak orang melihat Bohemian sebagai gaya berantakan. Bagi Ary hal tersebut ada benarnya karena di lihat dari sejarahnya gaya Bohemian berawal dari kehidupan para pengembara di Timur Tengah saat mereka tinggal atau berada di suatu tempat untuk kurun waktu yang sedikit lama.
Seiring waktu, gaya ini kian berkembang. Hingga belakangan muncul istilah chic di belakang kata Bohemian yaitu Bohemian Chic atau Boho Chic. Ary mengatakan hal itu menandai bahwa penganut gaya Bohemian sudah melek desain.
Maksudnya, walau mereka memadu beragam warna, bentuk, tekstur dalam merancang interior semua terlihat seimbang dan tidak saling berebut atensi. "Biasanya penikmat gaya ini memang seorang yang punya naluri seni tinggi dan juga memiliki sifat petualang yang sudah banyak plesiran ke berbagai negara," ujarnya.
Berita lainnya:
Victoria Beckham Pelit Senyum, Ini Alasannya
Sukses di Bisnis Online, Simak 3 Trik dari Ahlinya
Gaya Hidup Wanita Urban dalam Inspirasi Rama Dauhan