TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati dengan apa yang Anda konsumsi karena akan memengaruhi penampilan. Baik itu kulit, rambut, maupun bentuk tubuh. Asupan makanan yang Anda pilih dapat membuat kulit terlihat segar dan cerah atau kering dan kusam. Bahkan dapat membuat Anda terlihat lebih tua dari usia sesungguhnya.
“Apapun yang dimakan, memengaruhi kulit Anda. Apakah kulit terlihat indah, buruk, kering, keriput, tergantung pada pilihan makanan,” ujar dermatolog asal Amerika Serikat, dr. Ariel Ostad, M.D. Berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya dikurangi, agar tidak terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
1. Makanan manis
Makanan manis adalah semua jenis makanan yang mengandung gula, termasuk snack, atau dessert (hidangan pencuci mulut). Bisa itu permen, jenis kue tar, kue kering, kue jajanan pasar, atau puding. Semua makanan yang mengandung gula harus dibatasi konsumsinya atau bahkan mulai ditinggalkan sejak dini. Apalagi, makanan manis yang dibeli di luar, di mana kita tidak mengetahui berapa banyak kandungan gula di dalamnya.
Gula akan mengikat protein dan lemak dalam tubuh, kemudian membentuk molekul-molekul baru yang disebut glikasi tingkat lanjut (advanced glycation end products, atau AGEs). Molekul-molekul inilah yang merusak kolagen dan elastin, sehingga kulit kehilangan kelembapan dan elastisitasnya. AGEs dalam jangka waktu tertentu juga dapat menonaktifkan enzim antioksidan alami dalam tubuh Anda, sehingga mempercepat proses penuaan.
2. Daging merah dan olaha Ilustrasi daging merah (Depositphotos)
Daging merah seperti daging sapi, daging domba, daging kambing, daging bebek, umumnya banyak mengandung lemak. Daging yang berlemak dapat memicu terbentuknya radikal bebas. Menurut Ostad, radikal bebas akan merusak elektron pada sel-sel kulit yang sehat. Rusaknya sel-sel kulit sehat akan membuat kulit lekas keriput, kering, dan iritasi. Sebaiknya mengalihkan konsumsi daging ke jenis daging putih seperti daging ayam atau ikan.
Selain daging merah, daging olahan seperti sosis, ham kemasan, daging babi asap, kornet, dendeng, juga kurang baik untuk kulit dan sebaiknya dikurangi. Daging olahan mengandung pengawet dan zat aditif, yang tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tapi juga kecantikan kulit Anda. Campuran bahan pengawet dalam daging olahan, menurut Ostad dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan peradangan di kulit dan mempercepat proses penuaan. Daging olahan tidak segar, banyak mengandung lemak, yang juga membuat kulit kering, kotor, dan kusam.
3. Makanan asin
Ilustrasi makanan yang mengandung garam. (Depositphotos)
Anda mungkin sudah mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang Anda masak sendiri. Tapi apakah Anda sudah mengurangi makanan kaleng, makanan cepat saji, makanan berpengawet, yang tidak bisa Anda kontrol atau ketahui kadar garamnya? Kandungan garam atau sodium mengikat kandungan air dalam tubuh. Asupan makanan asin dalam jumlah banyak dan rutin, tanpa Anda sadari akan membuat kulit dehidrasi dan keriput.
4. Makanan yang dibakar
Makanan yang diolah dengan cara dibakar mungkin lebih baik dari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Tetapi Anda harus hati-hati dengan bagian gosong atau hitam pada daging bakar. Bagian gosong ini yang menjadi musuh kulit dan harus dihindari, karena mengandung hidrokarbon pro-inflamasi yang bisa menyebabkan peradangan pada kulit dan merusak kolagen.
Padahal kolagen adalah protein yang dibutuhkan untuk kekuatan dan struktur kulit. Memberikan kelembapan dan elastisitas. Saat produksi kolagen terganggu, maka regenerasi sel kulit pun ikut terganggu. Terbayang apa yang terjadi dengan kulit kita? Mengonsumsi makanan yang dipanggang atau dibakar boleh-boleh saja, tapi mungkin lebih teliti dan berhati-hati dengan bagian yang gosong.
Baca juga:
8 Produk Khusus Bibir yang Wajib Kamu Miliki
Setelah Facial Malah Jerawatan, Ada yang Keliru?
9 Manfaat Face Oil dalam Perawatan Kulit Sehari-hari