Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilema Makan Garam, Pisau Bermata Dua yang Dicari dan Dihindari

image-gnews
Ilustrasi garam. Shutterstock
Ilustrasi garam. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Garam seperti pisau bermata dua. Di dapur, kandungan natrium klorida (NaCL) ini dipuja sebagai bumbu masak andalan. Perannya garam dinilai penting sampai ada istilah "seperti sayur tanpa garam" untuk menggambarkan kondisi yang kurang memuaskan.

Meski demikian, garam justru menjadi bulan-bulanan di dunia kesehatan. Bumbu dapur ini menjadi kambing hitam atas berbagai keluhan penyakit, terutama hipertensi, jenis penyakit yang banyak diderita masyarakat ketika terjadi gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal hingga 140/90 mmHg.

Jika dibiarkan hipertensi bisa meningkatkan risiko stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung. Walau bisa memicu hipertensi, bukan berarti garam harus dihindari sama sekali. Garam juga memiliki banyak fungsi, mulai dari mencegah kram, yang bisa berakibat fatal bagi jantung, hingga osteoporosis akibat kekurangan mineral yang terkandung dalam garam.

Para atlet juga sering mengkonsumsi garam untuk mencegah kram. Sementara itu, pada ibu hamil, kekurangan garam bisa menyebabkan janin mengalami kekurangan hormon tiroid yang berguna untuk metabolisme tubuh dan perkembangan otak.

Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Indah Titi Sekar Indah mengatakan jika diikonsumsi secara secara proporsional, garam sebenarnya bermanfaat untuk tubuh. Idealnya, konsumsi garam adalah 3.000 miligram NcCL atau setara dengan setengah sendok per hari.

Namun, mungkinkah mengkonsumsi garam dalam jumlah ideal tersebut? Hal tersebut menjadi sulit karena hampir semua makanan saat ini telah mengandung garam. Dengan demikian, rasanya sulit untuk mengetahui berapa jumlah garam yang dudah dikonsumsi.

Lalu, bagaimana cara diet garam yang baik? “Bisa mulai dengan tidak menyediakan garam di atas meja makan dan diberlakukan di seluruh rumah,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Titi menuturkan ketersediaan garam di atas meja biasanya memicu kita untuk menambahkan garam di makanan yang kita santap. Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah mengkonsumsi ikan asin, saus, serta berbagai makanan ringan.

Terkait dengan hipertensi, dokter spesialis penyakit dalam, Yuda Turana, mengatakan pengetahuan masyarakat dan tenaga kesehatan di Indonesia soal hipertensi saat ini masih rendah. Menurut riset, 60 persen penderita hipertensi justru tidak sadar kalau mereka memiliki penyakit tersebut. Sementara itu, 80 persen di antaranya tidak melakukan kontrol terhadap tekanan darah mereka.

Hipertensi sebenarnya bukan tanpa gejala. Beberapa pengidap penyakit ini biasanya mengalami sakit kepala terutama di bagian belakang pada pagi hari, pusing, vertigo, telinga yang berdengung, hingga gangguan penglihatan. Hipertensi juga menimbulkan sejumlah gejala seperti jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras, mudah lelah, wajah memerah, dan hidung berdarah. “Hipertensi bisa disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan,” katanya.

Yuda menjelaskan hipertensi biasanya menyerang pada usia 35-55 tahun. Hipertensi juga bisa diturunkan secara genetik. Dari lingkungan, faktor yang mempengaruhi antara lain dari makanan, obesitas, dan kondisi penyakit lain seperti diabetes melitus.

BISNIS

Artikel lain:
Reaksi Tubuh Jika Jarang Bercinta
Segera Atasi Stress Dengan Cara ini
Mau Panjang Umur, tapi Takut ke Dokter, Itulah Generasi X

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).