Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Panjang Umur, tapi Takut ke Dokter, Itulah Generasi X

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mereka yang termasuk kategori generasi X (lahir pada 1965-1980), atau sekarang berusia 37-52 tahun, mengidamkan usia harapan hidup yang lebih panjang. Namun menurut studi yang dilakukan baru-baru ini, keinginan itu bertolak belakang dengan perilaku mereka.

Menurut studi kesehatan dan umur panjang yang dilakukan perusahaan asal Amerika, MDVIP, lebih dari 50 persen generasi X menginginkan umur panjang, setidaknya hingga usia 90 tahun. Adapun 25 persen lain menginginkan hidup hingga berusia 100 tahun. Hanya, menurut riset tersebut, mayoritas generasi X tidak menjalani gaya hidup yang dapat mengabulkan harapan mereka.

“Mereka sama sekali tidak melakukan kegiatan yang berfokus terhadap kesehatan, misalnya menjaga berat badan, berolahraga, dan mengendalikan stres,” kata pemimpin penelitian, Dr Andrea Klemes. “Karena itu, saya tidak yakin mereka bisa hidup selama yang mereka impikan jika tidak memprioritaskan kesehatan diri.”

Menurut penelitian tersebut, hanya 55 persen generasi X yang menjalani pemeriksaan fisik keseluruhan dalam lima tahun terakhir. Sedangkan generasi Baby Boomers (lahir 1946-1964), yang kini berusia 53-71 tahun, 72 persen di antaranya memeriksakan diri ke dokter dalam lima tahun terakhir.

Klemes menjelaskan, penyebab utama generasi X enggan ke dokter adalah karena takut. “Satu dari tiga orang generasi X takut memeriksakan diri ke dokter karena khawatir akan mendengar hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan lain, dia melanjutkan, generasi X tak punya waktu pergi ke dokter. “Mereka terlalu sibuk mengurusi orang lain dan kariernya sehingga tidak ada waktu memeriksakan diri ke dokter,” kata Klemes.

Agar mimpi mereka terpenuhi, Klemes menyarankan generasi X senantiasa menjaga kesehatan dan jangan sungkan berkonsultasi ke dokter. “Agar bisa hidup sehat dan panjang umur, maka generasi X harus memprioritaskan kesehatan mereka,” ujarnya. “Dokter bisa menjadi penasihat, partner, dan membantu menjalani hidup yang lebih sehat.”

WWLP | RICHMOND | ZARA AMELIA

Berita lainnya:
Gaya Hidup Modern Ikut Memicu Masalah Saraf
Saran Raditya Dika Bila Di-unfollow Mantan setelah Putus Cinta
Barli Asmara ke Perajin di Jambi: Saya Tidak Mengambil Kainmu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.